UNIVERSITAS ANDALAS
STUDI EKOLOGI / STUDI
KORELASI
Oleh : Kelompok I
RIKA APRILIA
(1311216031)
NUR CHOLIS
(1311216008)
FITRAWATI (1311216010)
Diajukan Sebagai Salah
Satu Tugas Mata Kuliah Epidemiologi Lingkungan
FAKULTAS KESEHATAN
MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2014
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur Penulis ucapkan kepada Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah
ini. Salawat dan salam penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, semoga kita
senantiasa dapat menjadikan Beliau sebagai tauladan
dalam menjalankan kehidupan, untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.
Makalah ini merupakan tugas mata kuliah Epidemiologi
Lingkungan pada peminatan Epidemiologi, Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Andalas, yang dibimbing oleh Bapak Defriman Djafri, SKM, MKM, Ph. D. Pada makalah ini Penulis akan membahas mengenai studi
ekologi.
Apabila ada kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini,
Penulis harapkan kritik dan saran yang membangun untuk pertimbangan perbaikan
selanjutnya.
DAFTAR
ISI
KATA
PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR
ISI............................................................................................................ ii
BAB
I PENDAHULUAN....................................................................................... 1
1.1 Latar
Belakang.......................................................................................... 1
1.2 Rumusan
Masalah...................................................................................... 2
1.3 Tujuan........................................................................................................ 2
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Defini
Studi Ekologi /
Korelasi................................................................. 3
2.2
Kekuatan dan Kelemahan
Studi Ekologi / Korelasi.................................. 3
2.3
Karakteristik Studi
Ekologi / Korelasi....................................................... 4
2.4
Tujuan Studi Ekologi
/Korelasi ................................................................ 5
2.5
Rancangan Studi
Ekologi / Korelasi.......................................................... 7
2.6
Contoh Studi Ekologi /
Korelasi............................................................... 8
BAB
III PENUTUP
3.1 Simpulan.................................................................................................... 12
3.2 Saran.......................................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1 : PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Penelitian
merupakan kegiatan ilmiah yang didasarkan pada suatu masalah yang memerlukan
solusi yang tepat. Dalam kehidupan selalu ada masalah, baik masalah pribadi,
keluarga, masyarakat dan negara. Dari semua masalah tersebut, tidak semua
masalah yang memerlukan solusi dalam bentuk kegiatan penelitian. Perbedaanya adalah
pada kegiatan penyelesaian masalah. Selain masalah, komponen penting yang harus
ada dalam penelitian adalah tujuan penelitian sehingga dapat ditentukan metode
yang tepat untuk penyelesain masalah. Kegiatan penyelesaian masalah yang
disebut penelitian dapat dilakukan secara sistematis dengan mengikuti
metodologi, dikontrol, dan didasarkan teori yang ada serta diperkuat dengan
gejala yang ada (Sukardi, 2004:3).
Secara umum,
penelitian dapat dibedakan dari beberapa aspek, diantaranya aspek tujuan, aspek
metode, aspek kajian. Menurut Gay (dalam Sukardi, 2004:13) Aspek tujuan
terdiri dari penelitian dasar dan lanjut. Aspek metode terdiri atas penelitian
deskriptif, penelitian sejarah, penelitian survei, penelitian ex-postfakto,
penelitian eksperimen, penelitian kuai eksperimen. Sedangkan, aspek kajian
sesuai bidang garapan dapat dibagi menjadi dua, yaitu penelitian kependidikan
dan penelitian nonkependidikan (Sukardi, 2004:13-16).
Masalah
penelitian dapat dibagi dalam berbagai bidang diantaranya bidang pendidikan,
kesehatan, sosial, ekonomi, dan lain-lain. Salah satu bidang penelitian yang
memerlukan perhatian khusus adalah bidang penelitian pendidikan. Secara umum
metode penyelesaian masalah pada penelitian pendidikan ada dua, yaitu metode
kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif yang yang pengumpulan datanya
berinteraksi langsung dengan objek penelitianya dan hasilnya tidak
diperoleh melalui prosedur statistik. Sedangkan metode kuantitatif, pengumpulan
datanya melalui instrumen penelitian berupa populasi dan sampel serta hasilnya
diperoleh melalui prosedur statistic. Salah satu peneltian yang penting dan
bermanfaat dalam dunia pendidikan adalah penelitian korelasional.
Fenomena yang
terjadi dalam dunia pendidikan terdapat hubungan antarunsur-unsurnya. Seperti
hubungan antara guru dengan siswa, guru dengan materi/kurikulum, materi dengan
evaluasi, dan lain-lain. Hubungan-hubungan tersebut dapat diketahui tingkat
korelasinya secara ilmiah secara statistik melalui metode penelitian korelasional
/ ekologi.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, Penulis merumuskan masalah dalam makalah ini adalah:
1.
Apakah
definisi
dari studi ekologi?
2.
Apa
saja kekuatan dan kelemahan studi ekologi?
3.
Apa karakteristik
penelitian ekologi?
4.
Apa tujuan penelitian ekologi?
5.
Apa
macam-macam penelitian ekologi?
6.
Apa saja rancangan
penelitian ekologi?
7.
Apa contoh studi
ekologi?
1.3 Tujuan Penulisan
1.3.1 Tujuan Umum
Tujuan
dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang studi ekologi/
korelasi.
1.3.2 Tujuan Khusus
1.
Mengetahui definisi
studi ekologi / korelasi.
2.
Mengetahui kekuatan
dan kelemahan studi ekologi / korelasi.
3.
Menjelaskan
karakteristik penelitian ekologi / korelasi.
4.
Menjelaskan langkah langkah dalam penelitian ekologi
/ korelasi.
5.
Memberikan
contoh penelitian ekologi / korelasi.
BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi Studi Ekologi / Korelasi
Pengertian Studi ekologi atau studi korelasi populasi adalah studi
epidemiologi dengan populasi sebagai unit analisis, yang bertujuan
mendeskripsikan hubungan korelatif antara penyakit dan faktor-faktor yang
diminati peneliti. Faktor-faktor tersebut misalnya, umur, bulan,
obat-obatan.Unit observasi dan unit analis pada studi ini adalah kelompok
(agregat) individu, komunitas atau populasiyang lebih besar. Agregat tersebut
biasanya dibatasi oleh secara geografik, misalnya penduduk provinsi, penduduk
kab/kota, penduduk negara, dan sebagainya.
Penelitian korelasi atau ekologi adalah
suatu penelitian untuk mengetahui hubungan dan tingkat hubungan antara dua
variabel atau lebih tanpa ada upaya untuk mempengaruhi variabel tersebut
sehingga tidak terdapat manipulasi variabel (Faenkel dan Wallen, 2008:328).
Adanya hubungan dan tingkat variabel ini penting karena dengan mengetahui
tingkat hubungan yang ada, peneliti akan dapat mengembangkannya sesuai dengan
tujuan penelitian. Jenis penelitian ini biasanya melibatkan ukuran
statistik/tingkat hubungan yang disebut dengan korelasi (Mc Millan dan
Schumacher, dalam Syamsuddin dan Vismaia, 2009:25). Penelitian korelasional
menggunakan instrumen untuk menentukan apakah, dan untuk tingkat apa, terdapat
hubungan antara dua variabel atau lebih yang dapat dikuantitatifkan.
Penelitian korelasional dilakukan dalam
berbagai bidang diantaranya pendidikan, sosial, maupun ekonomi. Penelitian ini
hanya terbatas pada panafsiran hubungan antarvariabel saja tidak sampai pada
hubungan kausalitas, tetapi penelitian ini dapat dijadikan acuan untuk diajadi
penelitian selanjutnya seperti penelitian eksperimen (Emzir, 2009:38).
2.2 Kekuatan dan Kelemahan Studi Ekologi
Kekuatan studi ekologi, meliputi:
1.
Kekuatan pada studi
ekologikal adalah dapat menggunakan data insidensi, prevalensi maupunmortalitas(
data sekunder).
2.
Rancangan ini tepat sekali
digunakan pada penyelidikan awal hubungan penyakit, sebab mudah dilakukan dan
murah dengan memanfaatkan informasiyang tersedia.
3.
Dapat mengevaluasi
program, kebijakan dan regulasi.
Kelemahan
studi ekologi, meliputi:
Studi ekologi tak dapat dipakai untuk
menganalisis hubungan sebab akibat karena dua alasan.
1.
Alasan pertama adalah,
ketidak mampuan menjembatani kesenjangan status paparan dan status penyakit
pada tingkat populasi dan individu.
2.
Sedangkan alasan kedua
adalah studi ekologi tak mampu untuk mengontrol faktor perancu potensial.
2.3 Karakteristik studi Ekologi / Korelasi
Menurut Sukardi (2004:166) penelitian
korelasi mempunyai tiga karakteristik penting untuk para peneliti yang hendak
menggunakannya. Tiga karakteristik tersebut adalah sebagai berikut.
- Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen.
- Memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata.
- Memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan
2.4 Tujuan Studi Ekologi / Korelasi
Tujuan penelitian korelasional menurut Suryabrata (dalam Abidin, 2010) adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi. Sedangkan menurut Gay dalam Emzir (2009:38) Tujuan penelitian korelasional adalah untuk menentukan hubungan antara variabel, atau untuk menggunakan hubungan tersebut untuk membuat prediksi. Studi hubungan biasanya menyelidiki sejumlah variabel yang dipercaya berhubungan dengan suatu variabel mayor, seperti hasil belajar variabel yang ternyata tidak mempunyai hubungan yang tinggi dieliminasi dari perhatian selanjutnya.
2.5 Macam Penelitian Korelasional
1.
Penelitian Hubungan
Penelitian hubungan, relasional, atau korelasi sederhana
(seringkali hanya disebut korelasi saja) digunakan untuk menyelidiki hubungan
antara hasil pengukuran terhadap dua variabel yang berbeda dalam waktu yang
bersamaan. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan tingkat atau derajat
hubungan antara sepasang variabel (bivariat). Dalam penelitian korelasi
sederhana ini hubungan antar variabel tersebut ditunjukkan oleh nilai koefisien
korelasi. Nilai koofisien korelasi merupakn suatu alat statistik yang
digunakan untuk membantu peneliti dalam memahami tingkat hubungan tersebut.
Nilai koefisien bervariasi dari -1,00 sampai +1,00 diperoleh dengan menggunakan
teknik statistik tertentu sesuai dengan karakter dari data masing-masing
variabel. Pada dasarnya, desain penelitian hubungan ini cukup sederhana, yakni
hanya dengan mengumpulkan skor dua variabel dari kelompok subjek yang sama dan
kemudian menghitung koefisien korelasinya. Oleh karena itu, dalam melakukan penelitian
ini, pertama-tama peneliti menentukan sepasang variabel yang akan diselidiki
tingkat hubungannya. Pemilihan kedua variabel tersebut harus didasarkan pada
teori, asumsi, hasil penelitian yang mendahului, atau pengalaman bahwa keduanya
sangat mungkin berhubungan.
2.
Penelitian Prediktif
Penelitian korelasi jenis ini memfokuskan pada pengukuran
terhadap satu variabel atau lebih yang dapat dipakai untuk memprediksi atau
meramal kejadian di masa yang akan datang atau variabel lain (Borg & Gall
dalam Abidin, 2010). Penelitian ini sebagaimana penelitian relasional,
melibatkan penghitungan korelasi antara suatu pola tingkah laku yang kompleks,
yakni variabel yang menjadi sasaran prediksi atau yang diramalkan kejadiannya
(disebut kriteria), dan variabel lain yang diperkirakan berhubungan dengan
kriteria, yakni variabel yang dipakai untuk memprediksi (disebut prediktor).
Teknik yang digunakan untuk mengetahui tingkat prediksi antara kedua variabel
tersebut adalah teknik analisis regresi yang menghasilkan nilai koefisien
regresi, yang dilambangkan dengan R.
3.
Korelasi Multivariat
Teknik untuk mengukur dan menyelidiki tingkat hubungan antara
kombinasi dari tiga variabel atau lebih disebut teknik korelasi multivariat.
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan, dua diantaranya yang akan dibahas di
sini adalah: regresi ganda atau multiple
regresion dan korelasi kanonik.
Regresi ganda. Memprediksi
suatu fenomena yang kompleks hanya dengan menggunakan satu faktor (variabel
prediktor) seringkali hanya memberikan hasil yang kurang akurat. Dalam banyak
hal, semakin banyak informasi yang diperoleh semakin akurat prediksi yang dapat
dibuat (Mc Millan & Schumaker dalam Abidin, 2010), yakni dengan menggunakan
kombinasi dua atau lebih variabel prediktor, prediksi terhadap variabel
kriteria akan lebih akurat dibanding dengan hanya menggunakan masing-masing
variabel prediktor secara sendiri-sendiri. Dengan demikian, penambahan jumlah
prediktor akan meningkatkan akurasi prediksi kriteria.
Korelasi
kanonik. Pada dasarnya teknik ini sama dengan regresi ganda, dimana
beberapa variabel dikombinasikan untuk memprediksi variabel kriteria. Akan
tetapi, tidak seperti regresi ganda yang hanya melibatkan satu variabel
kriteria, korelasi kanonik melibatkan lebih dari satu variabel kriteria.
Korelasi ini berguna untuk menjawab pertanyaan, bagaimana serangkaian variabel
prediktor memprediksi serangkai variabel kriteria? Dengan demikian, korelasi
kanonik ini dapat dianggap sebagai perluasan dari regresi ganda,dan sebaliknya,
regresi berganda dapat dianggap sebagai bagian dari korelasi kanonik (Pedhazur
dalam Abidin, 2010). Seringkali korelasi ini digunakan dalam penelitian
eksplorasi yang bertujuan untuk meentukan apakah sejumlah variabel mempunyai
hubungan satu sama lain yang serupa atau berbeda.
2.6 Rancangan Penelitian Ekologi / Korelasional
Penelitian korelasional mempunyai berbagai jenis rancangan.
Shaughnessy dan Zechmeinter (dalam Emzir, 2009:48-51), yaitu:
1.
Korelasi Bivariat
Rancangan penelitian korelasi bivariat adalah suatu rancangan
penelitian yang bertujuan untuk mendeskripsikan hubungan antara dua variabel.
Hubungan antara dua variabel diukur. Hubungan tersebut mempunyai tingkatan dan
arah. Tingkat hubungan (bagaimana kuatnya hubungan) biasanya diungkapkan dalam
angka antar -1,00 dan +1,00, yang dinamakan koefisien korelasi. Korelasi zero
(0) mengindikasikan tidak ada hubungan. Koefisien korelasi yang bergerak ke
arah -1,00 atau +1,00, merupakan korelasi sempurna pada kedua ekstrem (Emzir,
2009:48).
Arah
hubungan diindikasikan oleh simbol “-“
dan “+”. Suatu korelasi negatif
berarti bahwa semakin tinggi skor pada suatu variabel, semakin rendah pula skor
pada variabel lain atau sebaliknya. Korelasi positif mengindikasikan bahwa
semakin tinggi skor pada suatu variabel, semakin tinggi pula skor pada variabel
lain atau sebaliknya (Emzir, 2009:48).
2.
Regresi dan Prediksi
Jika terdapat korelasi antara dua variabel dan kita
mengetahui skor pada salah satu variabel, skor pada variabel kedua dapat
diprediksikan. Regresi merujuk pada seberapa baik kita dapat membuat prediksi
ini. Sebagaimana pendekatan koefisien korelasi baik -1,00 maupun +1,00,
prediksi kita dapat lebih baik.
3.
Regresi Jamak (Multiple Regresion)
Regresi jamak merupakan perluasan regresi dan prediksi
sederhana dengan penambahan beberapa variabel. Kombinasi beberapa variabel ini
memberikan lebih banyak kekuatan kepada kita untuk membuat prediksi yang
akurat. Apa yang kita prediksikan disebut variabel kriteria (criterion
variable). Apa yang kita gunakan untuk membuat prediksi,
variabel-variabel yang sudah diketahui disebut variabel prediktor (predictor
variables).
4.
Analisis Faktor
Prosedur statistik ini mengidentifikasi pola variabel yang
ada. Sejumlah besar variabel dikorelasikan dan terdapatnya antarkorelasi yang
tinggi mengindikasikan suatu faktor penting yang umum.
5.
Rancangan korelasional yang digunakan untuk menarik kesimpulan kausal
Terdapat
dua rancangan yang dapat digunakan untuk membuat pernyataan-pernyataan tentang
sebab dan akibat menggunakan metode korelasional. Rancangan tersebut adalah
rancangan analisis jalur (path analysis design) dan
rancangan panel lintas-akhir (cross-lagged panel design). Analisis
jalur digunakan untuk menentukan mana dari sejumlah jalur yang menghubungkan
satu variabel dengan variabel lainnya. Sedangkan desain panel lintas akhir
mengukur dua variabel pada dua titik sekaligus.
6.
Analisis sistem (System Analysis)
Desain ini melibatkan penggunaan prosedur matematik yang
kompleks/rumit untuk menentukan proses dinamik, seperti perubahan sepanjang
waktu, jerat umpan balik serta unsur dan aliran hubungan.
2.7 Contoh Studi Ekologi / Korelasi
Sebagai contoh penelitian ekologi
akan disajikan secara ringkas sebuah penelitian disertasi yang dilakukan oleh
Rusmini dalam bidang manajemen pendidikan pada tahun 2003, sebagai berikut:
Judul Penelitian :
Kualitas
Pelayanan Karyawan Administrasi Akademik, Survei di Politeknik Kesehatan
Jakarta ( 2003).
Masalah Penelitian :
1. Apakah
terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik dengan kualitas pelayanan
karyawan?
2. Apakah
terdapat hubungan komunikasi interpersonal dengan kualitas pelayanan karyawan?
3. Apakah
terdapat hubungan kemampuan berpikir mekanik dengan kualitas pelayanan
karyawan?
4. Apakah
terdapat hubungan pengetahuan administrasi akademik, komunikasi interpersonal,
dan kemampuan berpikir mekanik dengan kualitas pelayanan karyawan? ( Rusmini,
2004:5).
Kajian Teoritis
Teori-teori yang
dikemukakan dalam penelitian ini menyangkut variabel penelitian yang meliputi
kualitas pelayanan, pengetahuan administrasi akademik, komunikasi
interpersonal, dan kemampuan berpikir mekanik.
Kualitas Pelayanan
Berdasarkan
teori-teori yang dideskripsikan, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan
karyawan adalah “ keseluruhan hasil kegiatan karyawan yang dilakukan dengan
penuh tanggung jawab, sesuai dengan pedoman atau peraturan yang telah
ditetapkan untuk memenuhi harapan pelanggan dengan indikator kepedulian
karyawan dan kepuasan pelanggan”. ( Rusmini, 2004:9).
Pengetahuan Administrasi Akademik
Berdasarkan
teori-teori yang dideskripsikan, peneliti menyimpulkan bahwa pengetahuan
administrasi akademik adalah “ segenap yang diketahui karyawan tentang
konsep,fakta, dan prinsip-prinsip kegiatan dalam pelayanan yang berhubungan
dengan administrasi akademik yang meliputi bidang pengajaran, kemahasiswaan,
media kependidikan, perpustakaan, laboratorium, dan perbengkelan” ( Rusmini,
2004:15).
Komunikasi Interpersonal
Komunikasi interpersonal disimpulkan
peneliti berdasarkan teori-teori yang dideskripsikannya sebagai “ interaksi
antara pemberi dan penerima informasi atau pesan baik menggunakan alat ataupun
tanpa bantuan alat yang dapat menunjang kegiatan akademik dengan indikator
penyampaian dan penerimaan pesan kerja sama, dan umpan balik” ( Rusmini,
2004:18).
Kemampuan Bepikir Mekanik
Kemampuan berpikir
mekanik disimpulkan peneliti berdasarkan kajian teoritis sebagai “ kesanggupan
seseorang dalam menuangkan gagasan yang berkaitan dengan masalah mekanik dengan
indikator penyusunan konsep tentang penggunaan alat-alat mekanik, penerapan
prinsip- prinsip fisika mekanik, dan pemecahan masalah mekanik” ( Rusmini,
2004:21).
Hipotesis Penelitian
1. Terdapat
hubungan positif antara pengetahuan administrasi akademik dan kualitas
pelayanan
2. Terdapat
hubungan positif antara komunikasi interpersonal dan kualitas pelayanan
3. Terdapat
hubungan positif antara kemampuan berpikir mekanik dengan kualitas pelayanan
4. Terdapat
hubungan positif antara pengetahuan administrasi akademik, komunikasi
interpersonal, dan kemampuan berpikir mekanik secara bersama-sama dengan
kualitas pelayanan.( Rusmini, 2004:22).
Metodologi Penelitian
Penelitian
menggunakan metode survey dengan pendekatan korelasional. Variabel bebas dalam
penelitian ini adalah pengetahuan administrasi akademik (X1),
komunikasi interpersonal(X2), dan kemampuan berpikir mekanik (X3).
Variabel terikatnya adalah kualitas pelayanan (Y).
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitrian
ini dilakukan di Politeknik Kesehatan Jakarta dengan unit analisis karyawan
administrasi akademik. Penelitian ini dilakukan mulai dari bulan Januari sampai
dengan Juli 2003.
Populasi dan Sampel
Populasi : seluruh karyawan administrasi
akademik di Politeknik Kesehatan Jakarta yang berjumlah 121 orang dengan
tingkat pendidikan SMA.
Sampel :
diambil secara acak dari jumlah populasi yaitu sebanyak 60 orang.
Instrument
yang digunakan untuk mengumpulkan data dari ke empat variabel adalah daftar
pernyataan dan pertanyaan. Kualitas pelayanan karyawan sebagai variabel terikat
didasarkan pada penilaian mahasiswa, dengan cara masing-masing karyawan dinilai
oleh tiga orang mahasiswa (rater). Rater dipilih secara acak sederhana. Skor
kualitas pelayanan karyawan diperoleh berdasarkan skor rata-rata dari ketiga
penilai.
Teknis
analisis data yang di gunakan dalam penelitian ini adalah teknik regresi
sederhana dan jamak, korelasi sederhana dan jamak, dan korelasi parsial.
Sebelum di lakukan pengujian hipotesis, terlebih dahulu di lakukan uji
persyaratan analisis berupa uji normalitas dan uji homogenitas.
Hasil Penelitian
Berdasarkan
hasil pengujian hipotesis pengujian, maka temuan penelitian ini adalah sebagai
berikut.
a. Terdapat
hubungan positif yang sangat signifikan antara pengetahuan administrasi
akademik dan kualitas pelayanan.
b. Terdapat
hubungan positif yang sangat signifikan antara komunitas interpersonal dan
kualitas pelayanan.
c. Terdapat
hubungan positif yang sangat signifikan antara kemampuan berfikir mekanik
dengan kualitas pelayanan.
d. Terdapat
hubungan positif yang sangat signifikan antara pengetahuan administrasi
akademik, komunikasi interpersonal, dan kemampuan berfikir mekanik secara
bersama-sama dengan kualitas pelayanan (Rusmini, 2004: 25-29).
Dengan demikian, peneliti menyimpulkan bahwa kualitas pelayanan karyawan
di Politeknik Kesehatan Jakarta II dapat di tingkatkan dengan mengembangkan
pengetahuan administrasi akademik, komunikasi interpersonal, dan berfikir
mekanik (Rusmini, 2004: 30).
BAB 3 : PENUTUP
3.1 Simpulan
1. Studi ekologi atau studi korelasi populasi adalah studi epidemiologi dengan populasi sebagai unit analisis, yang bertujuan mendeskripsikan hubungan korelatif antara penyakit dan faktor-faktor yang diminati peneliti.
2. Kekuatan studi ekologi, meliputi: Kekuatan pada studi ekologikal adalah dapat menggunakan data insidensi, prevalensi maupunmortalitas( data sekunder), Rancangan ini tepat sekali digunakan pada penyelidikan awal hubungan penyakit, sebab mudah dilakukan dan murah dengan memanfaatkan informasiyang tersedia, Dapat mengevaluasi program, kebijakan dan regulasi.
Kelemahan studi ekologi, meliputi:
Studi ekologi tak dapat dipakai
untuk menganalisis hubungan sebab akibat,karena ketidak mampuan menjembatani
kesenjangan status paparan dan status penyakit pada tingkat populasi dan
individu, sedangkan alasan kedua adalah studi ekologi tak mampu untuk
mengontrol faktor perancu potensial.
- Karakteristik studi ekologi adalah Penelitian korelasi tepat jika variabel kompleks dan peneliti tidak mungkin melakukan manipulasi dan mengontrol variabel seperti dalam penelitian eksperimen, memungkinkan variabel diukur secara intensif dalam setting (lingkungan) nyata, memungkinkan peneliti mendapatkan derajat asosiasi yang signifikan,
- Tujuan penelitian korelasional adalah untuk mendeteksi sejauh mana variasi-variasi pada suatu faktor berkaitan dengan variasi-variasi pada satu atau lebih faktor lain berdasarkan pada koefisien korelasi.
- Ada beberapa jenis penelitian ekologi / korelasi adalah penelitian hubungan, studi prediksi dan korelasi multivariate.
- Penelitian ekologi mempunyai banyak rancangan seperti : korelasi bivariat, regresi dan prediksi, regresi jamak, analisis factor, rancangan korelasi yang digunakan untuk menarik kesimpulan kausal.
- Contoh studi ekologi : Kualitas Pelayanan Karyawan Administrasi Akademik, Survei di Politeknik Kesehatan Jakarta ( 2003).
3.2 Saran
Setelah mempelajari desain studi
ekologi / korelasi mahasiswa mampu melakukan penelitian dengan memakai metode
studi ekolgi / korelasi dalam penyelesaian skripsi diakhir perkuliahan nanti
sebagai syarat mutlak dalam penyelesaian strata I.
DAFTAR PUSTAKA
Abidin, Muhammad Zainal. 2008. Penelitian
Korelasional. (artikel). Dalam http://www.Muhammad Zainal
Abidin Personal Blog.htm. di akses tanggal 25 September 2010.
Atmodjo, J. Tri. 2005. Modul Penelitian Korelasi (artikel).
Jakarta: Fikom Universitas Mercubuana Jakarta.
Emzir. 2009. Metodologi Penelitian
Pendidikan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: PT Raja Grafindo
Pergoda.
Notoadmodjo,
Soekidjo. 2007. Kesehatan Masyarakat Ilmu dan Seni. Jakarta:
Rineka
Cipta.
Arikunto,
Suharsimi. 2013. Manajemen penelitian. Jakarta : Rineka Cipta.
Judul: STUDI EKOLOGI / STUDI KORELASI
Ditulis Oleh OMG SHOP
Silahkan tinggalkan komentar dan sarannya demi kemajuan blog ini kedepan...., Terima kasih
Makasih bgt bro info nya, sangat bermanfaat buat saya. hehe
BalasHapusJangan Lupa mampir ke blog EXPO Lowongan Kerja Terbaru ane ya Lowongan Kerja BUMN PT Krakatau Steel (Persero) Tbk
tq gan... tekape
Hapus