PENDAHULUAN
Latar Belakang
Penyakit diare masih menjadi salah satu masalah kesehatan masyarakat yang penting karena merupakan penyumbang utama ketika angka kesakitan dan kematian anak di berbagai negara termasuk Indonesia. Diperkirakan lebih dari 1,3 miliar serangan dan 3,2 juta kematian per tahun pada balita disebabkan oleh diare. Diare termasuk penyakit yang dapat sembuh dengan sendirinya (self limiting disease). Meskipun demikian, jangan remehkan diare karena dapat mengancam jiwa. Dua pembunuh terbesar anak-anak balita (bawah lima tahun) adalah diare dan radang paru-paru.
Salah satu langkah dalam pencapaian target Millenium Development Goals/ MDG’s (Goal ke-4) adalah menurunkan kematian anak menjadi 2/3 bagian dari tahun 1990 sampai pada 2015. Berdasarkan Survei Kesehatan Rumah Tangga (SKRT), Studi Mortalitas dan Riset Kesehatan Dasar dari tahun ke tahun diketahui bahwa diare masih menjadi penyebab utama kematian balita di Indonesia. Penyebab utama kematian akibat diare adalah tata laksana yang tidak tepat baik di rumah maupun di sarana kesehatan. Untuk menurunkan kematian karena diare perlu tata laksana yang cepat dan tepat (Kemenkes, 2011). Ada cara yang mudah untuk mencegah terkena diare yaitu mencuci tangan dengan sabun. Kebiasaan sederhana mencuci tangan dengan sabun, jika diterapkan secara luas, akan menyelamatkan lebih dari satu juta orang di seluruh dunia, khususnya balita.
Menurut dinas kesehatan sumatera barat dengan jumlah penduduk 4.920.620 jiwa pada tahun 2012 terdapat 208.142 kasus diare. Dari 19 kota / kabupaten didapat kota padang memiliki kasus diare paling tinggi yaitu 38.855 kasus. Sementara kota padang panjang yang memiliki kasus diare terendah dengan jumlah kasus sebesar 2.038 kasus.
Berbagai faktor mempengaruhi terjadinya kematian, malnutrisi, ataupun kesembuhan pada pasien penderita diare. Diare disebabkan faktor cuaca, lingkungan, dan makanan. Perubahan iklim, kondisi lingkungan kotor, dan kurang memerhatikan kebersihan makanan merupakan faktor utamanya. Penularan diare umumnya melalui 4F, yaitu Food, Fly , Feces, dan Finger. Pada balita, kejadian diare lebih berbahaya dibanding pada orang dewasa dikarenakan komposisi tubuh balita yang lebih banyak mengandung air dibanding dewasa. Jika terjadi diare, balita lebih rentan mengalami dehidrasi dan komplikasi lainnya yang dapat merujuk pada malnutrisi ataupun kematian. Oleh karena itu, upaya pencegahan diare yang praktis adalah dengan memutus rantai penularan penyakit diare itu sendiri.
Mengigat pentingnya pemberantasan penyakit menular maka pemerintah RI menetapkan bebrapa peraturan perundang – undangan mengenai pemberantasan dan pencegahan diare yaitu UU no 36 th 2009 pasal 157 tentang penyakit menular, Permenkes RI no 2 th 2013 tentang KLB keracunan makanan, Permenkes no 949 th 2004 tentang pedoman penyelenggaraan KLB diare, Kepmenkes RI no 1216 th 2001tentang pedoman pengendalian penyakit diare.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah:
untuk mengetahui pengertian diare
untuk mengetahui jenis – jenis penyakit diare
untuk mengetahui penyebab diare
untuk mengetahui epidemiologi diare
untuk mengetahui faktor – faktor pencetus diare
untuk mengetahui etiologi diare
untuk mengetahui gejala klinis dari diare
untuk mengetahui pengklasifikasian bibit penyakit
untuk mengetahui cara penularan dari diare
untuk mengetahui pencegahan diare
untuk mengetahui penatalaksanaan diare
1.3 Manfaat Penulisan
Sebagai bahan bacaan dan untuk menambah ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan Program Penanggulangan Penyakit Menular Diare.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Diare
Menurut data World Health Organization(WHO) pada tahun 2009, diare adalah penyebab kematian kedua pada anak dibawah 5 tahun. Secara global setiap tahunnya ada sekitar 2 miliar kasus diare dengan angka kematian 1.5 juta pertahun. Pada negara berkembang, anak-anak usia dibawah 3 tahun rata-rata mengalami 3 episode diare pertahun. Setiap episodenya diare akan menyebabkan kehilangan nutrisi yang dibutuhkan anak untuk tumbuh, sehingga diare merupakan penyebab utama malnutrisi pada anak (WHO, 2009). Diare (atau dalam bahasa kasar disebut mencret) (BM = diarea; Inggris = diarrhea) adalah sebuah penyakit di mana tinja atau feses berubah menjadi lembek atau cair yang biasanya terjadi paling sedikit tiga kali dalam 24 jam. Penyakit diare sering menyerang bayi dan balita, bila tidak segera diatasi lebih lanjut akan menyebabkan dehidrasi yang mengakibatkan kematian.
Diare adalah suatu keadaan meningkatnya berat dari fases (>200 mg/hari) yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan, frekuensi BAB, tidak enak pada perinal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau tanpa inkontinensia fekal atau keluarnya tinja yang lunak atau cair dengan frekuensi 3x atau lebih per hari dengan atau tanpa darah atau lender dalam tinja.
2.2 Penyebab Diare
Penyebab terjadinya diare merupakan kondisi ini gejala dari luka, penyakit, alergi (fructose, lactose), memakan makanan yang asam,pedas,atau bersantan secara berlebihan, dan kelebihan vitamin C dan biasanya disertai sakit perut, dan seringkali mual dan muntah. Ada beberapa kondisi lain yang melibatkan tapi tidak semua gejala diare, dan definisi resmi medis dari diare adalah defekasi yang melebihi 200 gram per hari. Hal ini terjadi ketika cairan yang tidak mencukupi diserap oleh usus besar. Sebagai bagian dari proses digestasi, atau karena masukan cairan, makanan tercampur dengan sejumlah besar air. Oleh karena itu makanan yang dicerna terdiri dari cairan sebelum mencapai usus besar. Usus besar menyerap air, meninggalkan material yang lain sebagai kotoran yang setengah padat. Bila usus besar rusak / radang, penyerapan tidak terjadi dan hasilnya adalah kotoran yang berair.
Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bakteria. Dalam kondisi hidup yang bersih dan dengan makanan mencukupi dan air tersedia, pasien yang sehat biasanya sembuh dari infeksi virus umum dalam beberapa hari dan paling lama satu minggu. Namun untuk individu yang sakit atau kurang gizi, diare dapat menyebabkan dehidrasi yang parah dan dapat mengancam-jiwa bila tanpa perawatan.
2.3 Epidemiologi Diare
Sekitar lima juta anak diseluruh dunia meninggal karena diare akut. Di Indonesia tahun 70 sampai 80-an, prevalensi penyakit diare sekitar 200-400 per 1000 penduduk per tahun, dari angka prevalensi tersebut 70-80 % menyerang anak dibawah usia lima tahun (balita) Golongan umur ini mengalami 2-3 episode diare per tahun. Diperkirakan kematian anak akibat diare sekitar 200-250 ribu setiap tahunnya.
2.4 Faktor Terjadinya Diare
Adapun factor-faktor yang mempengaruhi penyakit diare antara lain:
kebiasaan prilaku
sanitasi lingkungan
status social ekonomi
status gizi
2.5 Etiologi diare
1. Infeksi bakteri
Beberapa jenis bakteri dapat termakan melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi dan menyebabkan diare seperti campylobacter, salmonella shigella dan Escherichia coli.
2. Infeksi Virus
Virus yang menyebabkan diare yaitu rota virus,Norwalk,cytomegalovirus, virus herpes simplex dan virus hepatitis.
3. Makanan
Factor makanan misalnya makanan basi, beracun,atau alergi terhadap makanan.penularan melalui kontak dengan tinja yang terinfeksi secara langsung,seperti:
makanan dan minuman yang sudah terkontaminasi,baik yang sudah dicemari oleh serangga atau terkontaminasi oleh tangan yang kotor.
Penggunaan sumber air yang sudah tercemar dan tidak memasak air dengan benar.
Tidak mencuci tangan dengan bersih setelah buang air besar.
4. Parasit
Masuk dalam tubuh melalui makanan minuman yang kotor dan menetap dalam system pencernaan seperti giardia lamblia, entamoeba histolytica dan cryptosporidium.
5. Reaksi Obat
Seperti antibiotic, obat-obatan, tekanan darah dan antasida mengandung magnesium.
6. Penyakit Inflamasi
Penyakit inflamasi usus atau penyakit abdominalis gangguan fungsi usus seperti sindroma iritasi usus dimana usus tidak dapat bekerja secara normal.
2.6 Gejala Klinik Diare
Mula-mula bayi atau anak menjadi cengeng ,gelisah, suhu badan mungkin meningkat, nafsu makan berkurang atau tidak ada kemudian timbul diare.tinja makin cair,mungkin mengandung darah atau lendir, warna tinja berubah menjadi kehijau hijauan karena tercampur empedu. Karena seringnya defekasi, anus dan sekitar nya lecet karena tinja makin lama menjadi asam akibat banyaknya asam laktat,yang terjadi dari pemecahan laktosa yang tidak dapat diabsorpsi oleh usus.
Gejala muntah dapat terjadi sebelum atau sesudah diare. Bila penderita telah banyak kehilangan air dan elektrolit terjadialh gejala dehidras.berat badan turun,pada bayi ubun-ubun cekung, tonus dan turgor kulit berkurang selaput lendir mulut dan bibir terlihat kering.
2.7 Klasifikasi bibit penyakit
A. Diare yang disebabkan strain enterotogenik (ETEC)
Identifikasi
Penyebab utama “travelers diarrhea” orang-orang dari negara maju yang berkunjung ke negara berkembang. Penyakit ini juga sebagai penyebab utama dehidrasi pada bayi dan anak di negara berkembang. Strain enterotoksigenik dapat mirip dengan Vibrio cholerae dalam hal menyebabkan diare akut yang berat (profuse watery diarrhea) tanpa darah atau lendir (mucus). Gejala lain berupa kejang perut, muntah, asidosis, lemah dan dehidrasi dapat terjadi, demam ringan dapat/tidak terjadi, gejala biasanya berakhir lebih dari 5 hari.
ETEC dapat diidentifikasi dengan membuktikan adanya produksi enterotoksin dengan teknik immunoassays, bioasay atau dengan teknik pemeriksaan probe DNA yang mengidentifikasikan gen LT dan ST (untuk toksin tidak tahan panas dan toksin tahan panas) dalam blot koloni.
Distribusi Penyakit
Penyakit yang muncul terutama di negara yang sedang berkembang. Dalam 3 tahun pertama dari kehidupan, hampir semua anak-anak di negara-negara berkembang mengalami berbagai macam infeksi ETEC yang menimbulkan kekebalan, oleh karena itu penyakit ini jarang menyerang anak yang lebih tua dan orang dewasa.
Cara Penularan
Melalui makanan yang tercemar dan jarang, air minum yang tercemar. Khususnya penularan melalui makanan tambahan yang tercemar merupakan cara penularan yang paling penting terjadinya infeksi pada bayi. Penularan melalui kontak langsung tangan yang tercemar tinja jarang terjadi.
4. Cara Pencegahan
1) Untuk tindakan pencegahan penularan fecal oral,
Bagi pelancong dewasa yang bepergian dalam waktu singkat ke daerah risiko tinggi dimana tidak mungkin mendapat makanan dan minuman yang bersih dan sehat,
B. Diare yang disebabkan strain enteroinvasive (EIEC)
Identifikasi
Penyakit yang menimbulkan peradangan mukosa dan submukosa usus disebabkan oleh strain EIEC dari E. coli yang mirip sekali dengan Shigella. Organisme ini mempunyai kemampuan plasmid dependent yang sama untuk menginvasi dan memperbanyak diri didalam sel epitel. Namun demikian secara klinis sindrom watery diarrhea yang disebabkan oleh EIEC lebih sering terjadi daripada disentri. Antara antigen O dari EIEC dapat terjadi reaksi silang dengan antigen O Shigella. Gejala penyakit dimulai dengan kejang perut yang berat, rasa tidak enak badan, tinja cair, tenesmus dan demam, kurang dari 10% dari penderita berkembang dengan gejala sering buang air besar dengan tinja yang cair dalam jumlah sedikit dan mengandung darah dan lendir.
Distribusi Penyakit
Infeksi EIEC endemis di negara berkembang dan kira-kira 1%-5% penderita diare mencari pengobatan dengan mendatangi fasilitas pelayanan kesehatan. KLB diare yang disebabkan oleh EIEC dilaporkan juga terjadi di negara-negara maju.
Cara Penularan
Dari kejadian yang ada menunjukkan bahwa EIEC ditularkan melalui makanan yang tercemar.
Cara-cara Pemberantasan
Sama seperti ETEC yang diuraikan di atas. Untuk kasus-kasus diare berat yang jarang terjadi yang disebabkan oleh strain enteroinvasif seperti pada shigellosis, pengobatan dengan menggunakan antimikroba cukup efektif terhadap isolasi Shigella lokal.
C. Diare yang disebabkan strain enteropatogenik
1. Identifikasi
Penyakit diare pada kategori ini terbatas pada bayi-bayi berumur kurang dari setahun yang menderita “watery diarrhea” dengan lendir, demam dan dehidrasi. EPEC menyebabkan disolusi mikrovili enterosit dan memacu melekatnya bakteri kepada enterosit. Diare pada bayi bisa berlangsung berat dan lama dan di negara-negara berkembang merupakan penyebab kematian yang tinggi.
EPEC sementara dapat dikenal dengan aglutinasi antisera untuk mendeteksi serogroup EPEC O namun untuk konfirmasi baik tipe O maupun H diperlukan reagensia yang bermutu tinggi. EPEC memperlihatkan kemampuan melekat pada sel HEP-2 dalam kultur sel, kemampuan yang membutuhkan adanya plasmid EPEC yang virulens. (EPEC adherence factor = EAF) DNA probe dapat mendeteksi plasmid EPEC yang virulens.
2. Distribusi Penyakit
Sejak akhir tahun 1960-an, EPEC tidak lagi sebagai penyebab utama diare pada bayi di Amerika Utara dan Eropa. Namun EPEC masih sebagai penyebab utama diare pada bayi di beberapa Negara sedang berkembang seperti Amerika Selatan, Afrika bagian Selatan dan Asia.
3. Cara Penularan
Dari makanan bayi dan makanan tambahan yang terkontaminasi. Di tempat perawatan bayi, penularan dapat terjadi melalui ala-alat dan tangan yang terkontaminasi jika kebiasaan mencuci tangan yang benar diabaikan.
4. Cara Pencegahan
1) Menganjurkan para ibu untuk menyusui bayinya secara eksklusif sampai dengan usia 4 – 6 bulan. Siapkan perangkat yang memadai untuk pemberian ASI. Bantu para ibu agar mau menyusui bayi-bayi mereka. Apabila produksi ASI tidak mencukupi, bayi dapat diberikan ASI dari donor yang sudah dipasteurisasi sampai si bayi dipulangkan. Susu formula bayi sebaiknya disimpan dalam suhu kamar hanya untuk jangka pendek saja. Dianjurkan sedini mungkin menggunakan cangkir untuk minum daripada menggunakan botol.
2) Lakukan perawatan dalam satu kamar bagi ibu dan bayi di rumah bersalin, kecuali ada indikasi medis yang jelas untuk memisahkan mereka. Jika ibu atau bayi mengalami infeksi saluran pencernaan atau pernapasan, tempatkan mereka dalam satu kamar tetapi dipisahkan mereka dari pasangan yang sehat. Di fasilitas yang mempunyai ruang perawatan khusus, pisahkan bayi yang terinfeksi dari bayi prematur maupun dari penderita penyakit lainnya.
3) Sediakan peralatan tersendiri bagi setiap bayi, termasuk termometer, simpan di bassinet (ayunan/buaian bayi). Jangan menggunakan tempat mandi atau meja perawatan bersama dan jangan menggunakan bassinet untuk membawa atau memindahkan lebih dari satu bayi pada waktu yang sama.
4) Pencegahan terjadinya KLB di rumah sakit sangat tergantung pada kebiasaan mencuci tangan sewaktu menangani bayi dan tetap menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan sesuai dengan standar.
D. Diare yang disebabkan oleh enteroaggregative E. Coli
Kategori yang disebabkan oleh E. coli, sebagai penyebab utama diare pada bayi di negara berkembang dan biasa menyebabkan diare persisten pada bayi. Pada percobaan binatang (hewan), organisme E. coli memperlihatkan karakter hispatologi dimana EaggEC melekat pada enterosit dalam biofilm tebal dari kumpulan bakteri dan lendir. EaggEC memiliki satu atau lebih cytotoxin/enterotoxin yang diduga sebagai penyebab diare cair dengan lendir yang ditemukan pada bayi-bayi dan anak-anak yang terinfeksi oleh jenis pathogen ini. Penyebab infeksi adalah EaggEC yang mengandung plasmid virulens yang dibutuhkan untuk pembentukan fimbriae yang membawa kode-kode yang mampu melakukan pelekatan yang bersifat agregatif dan banyak strain yang mampu membuat cytotoxin/enterotoxin.
E. Diare yang disebabkan oleh diffuse – adhherence E. Coli
Kategori keenam E. coli yang menyebabkan diare dikenal sebagai E. coli (DAEC). Nama ini diberi berdasarkan ciri khas pola perekatan bakteri ini dengan sel-sel HEP-2 dalam kultur jaringan. DAEC adalah kategori E. coli penyebab diare yang paling sedikit diketahui sifat-sifatnya. Namun demikian data dari berbagai penelitian epidemiologi di lapangan terhadap diare pada anak-anak di negara-negara berkembang menemukan DAEC secara bermakna sebagai penyebab diare yang umum ditemukan dibandingkan dengan kelompok kontrol.
Sedangkan studi lain gagal menemukan perbedaan ini. Namun bukti-bukti awal menunjukkan bahwa DAEC lebih patogenik pada anak prasekolah dibandingkan dengan pada bayi dan anak di bawah tiga tahun (Batita). Pada penelitian lain ada strain DAEC yang dicobakan pada sukarelawan tidak berhasil menimbulkan diare dan belum pernah ditemukan adanya KLB diare yang disebabkan oleh DAEC. Sampai saat ini belum diketahui reservoir bagi DAEC, begitu pula belum diketahui cara-cara penularan dan faktor risiko serta masa penularan DAEC.
2.8 Cara penularan diare
Diare dapat ditularkan melalui tinja yang mengandung kuman penyebab diare
Tinja tersebut dikeluarkan oleh orang sakit atau pembawa kuman yang buang air besar disembarang tempat.
Tinja tadi mencemari lingkungan misalnya tanah,sungai, air sumur.
Orang sehat yang menggunakan air sumur atau air sungai yang sudah tercemari kemudian menderita diare.
2.9 Macam-macam penyakit diare
Diare terbagi dua berdasarkan mula dan lamanya yaitu :
1. Diare akut
Diare akut adalah diare yang awalnya mendadak dan berlangsung singkat, dalam beberapa jam sampai 7 atau 14 hari.
a. Etiologi
Infeksi merupakan penyebab utama diare akut, baik oleh bakteri, parasit maupun virus. Penyebab lain yang dapat menimbulkan diare akut adalah toksin dan obat, nutrisi eteral diikuti puasa yang berlangsung lama, kemoterapi, impaksi tekal (overflow diarrhea) atau berbagai kondisi lain
b. Patogenesis
Diare akibat infeksi terutama ditularkan secara fekal oral. Hal ini disebabkan masukan minuman atau makanan yang terkontaminasi tinja ditambah dengan ekresiyang buruk, makanan yang tidak matang, bahkan yang disajikan tanpa dimasak. Penularannya adalah transmisi orang ke orang melalui aeorosolisasi (Morwalk, Rotavirus), tangan yang terkontaminasi (Clostridium diffecile), atau melalui aktivitas seksual. Faktor penentu terjadinya diare akut adalah faktror penyebab (agent) dan faktor penjamu (host). Faktor penjamu adalah kemampuan pertahanan tubuh terhadap organisme, yaitu faktor daya tahan tubuh atau lingkungan lumen saluran cerna, seperti keasaman lambung, motilitas lambung, imunitas, juga mencakup lingkongan mikroflora usus. Faktor penyebab yang mempengaruhi patogenesis antara lain daya penetrasi yang merusak sel mukosa, kemampuan memproduksi toksin yang mempengaruhi sekresi cairan di usus, serta daya lekat kuman-kuman tersebut membentuk koloni-koloni yang dapat menginduksi diare.
Patogenesis diare yang disebabkan infeksi bakteri terbagi dua, yaitu:
Bakteri noninvasit (enterotoksigenik)
Toksin yang diproduksi bakteri akan terikat pada mukosa usus halus, namun tidak merusak mukosa. Toksin meningkat kadar siklik AMP di dalam sel, menyebabkan sekresi aktif anion klorida ke dalam lumen usus yang diikuti air, ion karbonat, kation natrium, dam kalium.
Bakteri enteroinvasif
Diare menyebabkan kerusakan dinding usus berupa nekrosis dan ulserasi, dan bersifat sekretorik eksudatif. Cairan diare dapat bercampur lendir dan darah. Bakteri yang termasuk dalam golongan ini adalah Enteroinvasive E. Coli (EIEC). S. Paratyphi B, S. Typhimurium, S. enteriditis, S. choleraesuis, Shigela, Yersinia, dan C. Pertringens tipe C. penyebab diare lainnya seperti parasit menyebabkan kerusakan berupa ulkus besar (E. histolytica), kerusakan vilia yang penting untuk penyerapan air, elektrolit, dan zat makanan (G. Lambdia)
c. manifestasi klinik
Secara klinis diare karena infeksi akut dibagi menjadi dua golongan yaitu :
Koleriform, dengan diare yang terutama terdiri atas cairan saja
Disentriform, pada diare di dapat lendir kental dan kadang-kadang darah.
d. Penatalaksanaan
Pada orang dewasa, penata laksanaan diare akut akibat infeksi terdiri dari :
1. Rehidrasi sebagai prioritas utama pengobatan
Empat hal penting yang perlu diperhatikan adalah :
Jenis cairan
Jumlah cairan
Jalan masuk atau cara pemberian cairan
Jadwal pemberian cairan
2. identifikasi penyebab diare akut karena infeksi
3. terapi simtomatik
4. terapi defenitif
2. Diare kronik
Diare kronik ditetapkan berdasarkan kesepakatan, yaitu diare yang berlangsung lebih dari tiga minggu. Ketentuan ini berlaku bagi orang dewasa, sedangkan pada bayi dan anak ditetapkan batas waktu dua minggu.
Etiologi
Diare kronik memiliki penyebab yang bervariasi dan tidak seluruhnya diketahui.
Patofisiologi
Proses terjadinya diare dipengaruhi dua hal pokok, yaitu konsistensi feses dan motilitas usus, umumnya terjadi akibat pengaruh keduanya. Gangguan proses mekanik dan ensimatik, disertai gangguan mukosa, akan mempengaruhi pertukaran air dan elektrolit, sehingga mempengaruhi konsistensi feses yang terbentuk.
Diare kronik dibagi tiga yaitu :
Diare osmotik
Dijelaskan dengan adanya faktor malabsorpsi akobat adanya gangguan absorpsi karbohidrat, lemak atau protein, danb tersering adanya malabsorpsi lemak. Teses berbentuk steatore.
Diare sekretorik
Terdapat gangguan tranpor akibat adanya perbedaan osmotif intralumen dengan mukosa yang besar sehungga terjadi penarikan cairan dan alektrolit ke dalam lumen usus dalam jumlah besar. Teses akan seperti air. Diare sekresi terbagi dua berdasarkan pengaruh puasa terhadap diare :
Diare sekresi yang dipengaruhi keadaan puasa berhubungan dengan proses intralumen, dan diakibatkan oleh bahan-bahan yang tidak dapat diabsorpsi, malabsorpsi karbohidrat, letesiensi laktosa yang mengakibatkan intolerassi laktosa.
Diare cair yang tidak dipengaruhi keadaan puasa terdapat pada sidrom korsinoid, VIP (Vasoactive Inkestinal Polypeptida) oma, karsinoma tiroid medular, adenoma vilosa, dan diare diabetik.
Diare inflamasi
Diare dengan kerusakan kematian enterosit disertai peradangan. Fese berdarah. Klompok ini paling sering ditemukan. Trbagi dua yaitu nonspesitik dan spesitik.
Penatalaksanaan
Simtomatis
Rehidrasi
Antipasmodik, antikolinergik
Obat anti diare
Obat antimotilitas dan sekresi usus : Laperamid, ditenoksilat, kodein fosfat.
Aktreotid (sadratatin)
Obat anti diare yang mengeraskan tinja dan absorpsi zat toksin yaitu Arang, campura kaolin dan mortin.
Antiemetik (metoklopromid, proklorprazin, domperidon).
Vitamin dan mineral, tergantung kebutuhan, yaitu:
Vitamin Bie, asam, vitamin A, vitamin K
Preparat besi, zinc,dan lain-lain.
Obat ekstrak enzim pankreas.
Aluminium hidroksida, memiliki efek konstifasi, dan mengikat asam empedu.
Fenotiazin dan asam nikotinat, menghambat sekresi anion usus.
Kausal
Pengobatan kausal diberikan pada infeksi maupun non infeksi Pada diare kronik dengan penyebab infeksi, obat diberikan berdasarkan etiologinya.
2.10 Pencegahan penyakit
Diare umumnya ditularkan melaui 4 F, yaitu Food, Feces, Fly dan Finger. Oleh karena itu upaya pencegahan diare yang praktis adalah dengan memutus rantai penularan tersebut. Beberapa upaya yang mudah diterapkan adalah:
Penyiapan makanan yang higienis
Penyediaan air minum yang bersih
Kebersihan perorangan
Cuci tangan sebelum makan
Pemberian ASI eksklusif
Buang air besar pada tempatnya (WC, toilet)
Tempat buang sampah yang memadai
Berantas lalat agar tidak menghinggapi makanan
Lingkungan hidup yang sehat
imunisasi
2.11 Penatalaksanaan diare
Penanggulangan kekurangan cairan merupakan tindakan pertama dalam mengatasi seseorang diare. Hal sederhana seperti meminumkan banyak air putih atau oral rehidration solution (ORS) Seperti oralit harus cepat dilakukan. Pemberian ini segera apabila gejala diare sudah mulai timbul dan kita dapat melakukan nya sendiri dirumah . kesalahan yang sering terjadi adalah pemberian ORS baru dilakukan setelah gejala dehidrasi nampak.
Pada penderita diare yang disertai muntah, pemberian larutan elektrolit secara intravena merupakan pilihan utama untuk mengganti cairan tubuh , atau dengan kata lain perlu diinfus. Masalah dapat timbul karena ada sebagian masyarakat yang enggan untuk merawat-inapkan penderita, dengan berbagai alas an, mulai dari biaya, kesulitan dalam menjaga, takut bertambah parah setelah masuk rumah sakit dan lain-lain.pertimbangan yang banyak ini menyebabkan respon time untuk mengatasi masalah diare semakin lama ,dan semakin cepat penurunan kondisi pasien kearah yang fatal.
Diare karena virus biasanya tidak memerlukan pengobatan lain selain ORS . apabila kondisi stabil, maka pasien dapat sembuh sebab infeksi virus penyebab diare dapat di atasi sendiri ole tubuh (self-limited disease).
Diare karena infeksi bakteri dan parasit seperti salmonella sp,giardia lamblia., entamoeba coli perlu mendapat terapi antibiotic yang rasional, artinya antibiotik yang diberikan dapat membasmi kuman.oleh karena penyebab diare terbanyak adalah virus yang tidak memerlukan antibiotic, maka pengenalan gejala dan pemeriksaan laboratorium perlu dilakukan untuk menentukan penyebab pasti. Pada kasus diare akut dan parah pengobatan suportif didahulukan dan terkadang tidak membutuhkan pemeriksaan lebih lanjut kalau kondisi sudah membaik.
Metode pembuatan Larutan Gula Garam (LGG) :
Cucilah tangan dengan menggunakan air dan sabun,masukan kedalam botol yang bersih:
Seujung sendok garam dapur
Empat sendok the gula
Setengah liter air mendidih yang sudah didinginkan dan bersih.
Kocoklah botol dengan baik untuk melarutkan garam dan gula.
Metode pembuatan larutan rehidrasi
Cucilah tangan dengan baik
ambilah satu liter air minum bersih dan masukkan kedalam botol. Yang baik adalah mendidihkan air kemudian mendinginkanya,tetapi bila ini tidak memungkinkannya,gunakan air paling bersih yang tersedia. Gunakan botol apapun yang dapat diperoleh asalkan bersih.
Tuangkan serbuk oralit dan campur kan dengan air lalu larutkan secara baik hingga serbuk itu bercampur.
Minumkan larutan rehidrasi ini pada penderita secara teru menerus sesering mungkin (setidaknya 1 liter selama 24 jam hingga diare berhenti).larutan rehidrasi segar setiap hari harus dicampur dalam sebuah botol.larutan yang bersal (sisa) dari hari kemarin harus dibuang.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Diare adalah suatu keadaan meningkatnya berat dari fases (>200 mg/hari) yang dapat dihubungkan dengan meningkatnya cairan, frekuensi BAB, tidak enak pada perinal, dan rasa terdesak untuk BAB dengan atau tanpa inkontinensia fekal atau keluarnya tinja yang lunak atau cair dengan frekuensi 3x atau lebih per hari dengan atau tanpa darah atau lender dalam tinja. Diare kebanyakan disebabkan oleh beberapa infeksi virus tetapi juga seringkali akibat dari racun bacteria
Cara penularan umumnya yaitu infeksi oleh agen penyebab terjadi bila makan makanan / air minum yang terkontaminasi tinja / muntahan penderita diare. Penularan langsung juga dapat terjadi bila tangan tercemar dipergunakan untuk menyuap makanan.
Klasifikasi diare ada beberapa macam. Berdasarkan waktu, diare dibagi menjadi diare akut dan diare kronik.
Pencegahan diare umumnya ditularkan melaui 4 F, yaitu Food, Feces, Fly dan Finger.
3.2 Saran
Harus meminimalkan penularan penyakit diare salah satunya dengan membudayakan CTPS (Cuci Tangan Pakai Sabun) sebelum makan dan sesudah BAB.
Kepada instansi terkait diharapkan lebih mensosialisasikan mengenai pencegahan dan penanggulangan penyakit diare.
DAFTAR PUSTAKA
Isselbacher, dkk.1999. Prinsip- Prinsip Ilmu Penyakit Dalam. Jakarta:EGC (e-book. Diakses 2 September 2012)
Behrman, dkk.2000.Ilmu Kesehatan Anak Nelson.vol II / Edisi 15. Jakarta:EGC.
Kunoli,Firdaus.2002.Pengantar Epidemiologi Penyakit Menular.Jakarta :Trans info media
Penyebab Diare.2014.[online] Diakses dari <http://medicastore.com> [Diakses 18 februari 2014]
Penyakit Diare.2014.[online] Diakses dari <http://koranindonesiasehat.wordpress.com> [Diakses 18 februari 2014]
Diare Kronik.2014. [online] Diakses dari <repository.usu.ac.id> [Diakses 18 februari 2014]
Profil dinas kesehatan sumatera barat 2012
Buku saku lintas diare untuk petugas kesehatan
Buku saku pelayanan kesehatan anak di rumah sakit
Judul: Epidemiologi Diare
Ditulis Oleh OMG SHOP
Silahkan tinggalkan komentar dan sarannya demi kemajuan blog ini kedepan...., Terima kasih
thanks buat infonya gan,, sangat bermanfaat sekali..
BalasHapusseep gan.. smoga brmanfaat
Hapusterimakasih untuk informasinya, sebenarnya klo dibiarkan tanpa di obati, penyakit apapun bisa menjadi berbahaya,
BalasHapusAda Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.
BalasHapusAda Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.
BalasHapusAda Obat Herbal Alami yang aman & efektif. Untuk Panggilan Cure Total +2349010754824, atau email dia drrealakhigbe@gmail.com Untuk Janji dengan (Dr.) AKHIGBE hubungi dia. Pengobatan dengan Obat Herbal Alami. Untuk: Demam Berdarah, Malaria. Menstruasi yang Nyeri atau Tidak Teratur. HIV / Aids. Penderita diabetes. Infeksi vagina. Keputihan Vagina. Gatal Dari Bagian Pribadi. Infeksi payudara. Debit dari Payudara. Nyeri & Gatal pada Payudara. Nyeri perut bagian bawah. Tidak Ada Periode atau Periode Tiba-tiba Berhenti. Masalah Seksual Wanita. Penyakit Kronis Tekanan Darah Tinggi. Rasa sakit saat berhubungan seks di dalam Pelvis. Nyeri saat buang air kecil. Penyakit Radang Panggul, (PID). Menetes Sperma dari Vagina Serta Untuk jumlah sperma rendah. Penyakit Parkinson. Lupus. Kanker. TBC Jumlah sperma nol. Bakteri Diare.Herpatitis A&B, Rabies. Asma. Ejakulasi cepat. Batu empedu, Ejakulasi Dini. Herpes. Nyeri sendi. Pukulan. Ereksi yang lemah. Erysipelas, Tiroid, Debit dari Penis. HPV. Hepatitis A dan B. STD. Staphylococcus + Gonorrhea + Sifilis. Penyakit jantung. Pile-Hemorrhoid. Rematik, tiroid, Autisme, pembesaran Penis, Pinggang & Nyeri Punggung. Infertilitas Pria dan Infertilitas Wanita. Dll. Ambil Tindakan Sekarang. hubungi dia & Pesan untuk Pengobatan Herbal Alami Anda: +2349010754824 dan kirimkan email ke drrealakhigbe@gmail.com Catatan Untuk Pengangkatan dengan (Dr.) AKHIGBE. Saya menderita kanker selama setahun dan tiga bulan meninggal karena sakit dan penuh patah hati. Suatu hari saya mencari melalui internet dan saya menemukan kesaksian penyembuhan herpes oleh dokter Akhigbe. Jadi saya menghubungi dia untuk mencoba keberuntungan saya, kami berbicara dan dia mengirimi saya obat melalui jasa kurir dan dengan instruksi tentang cara meminumnya. . Saya tidak benar-benar tahu bagaimana itu terjadi tetapi ada kekuatan dalam pengobatan herbal Dr Akhigbe. Dia adalah dokter jamu yang baik.
BalasHapusLegend Online Benzeri Oyunlar
BalasHapusMafia 2 Benzeri Oyunlar
Simcity Benzeri Oyunlar
Papers Please Benzeri Oyunlar
Phasmophobia Benzeri Oyunlar
D357E