A.Validitas
1. Pengertian Validitas
1. Pengertian Validitas
Validitas
berasal dari kata validity yang mempunyai arti sejauh mana ketepatan dan
kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya. Suatu skala atau
instrumen pengukur dapat dikatakan mempunyai validitas yang tinggi apabila
instrumen tersebut menjalankan fungsi ukurrnya, atau memberikan hasil ukur yang
sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut. Sedangkan tes yang
memiliki validitas rendah akan menghasilkan data yang tidak relevan dengan
tujuan pengukuran.
Terkandung di sini pengertian bahwa ketepatan validitas pada suatu alat ukur tergantung pada kemampuan alat ukur tersebut mencapai tujuan pengukuran yang dikehendaki dengan tepat. Suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur variabel A dan kemudian memberikan hasil pengukuran mengenai variabel A, dikatakan sebagai alat ukur yang memiliki validitas tinggi. Validitas juga menunjukkan sejauh mana suatu alat pengukur itu mengukur apa yang ingin di ukur.
Cermat berarti bahwa pengukuran itu dapat memberikan gambran mengenai perbedaan yang sekecil-kecilnya mengenai perbedaan yang satu dengan yang lain. Sebagai contoh, dalam bidang pengukuran aspek fisik, bila kita hendak mengetahui berat sebuah cincin emas maka kita harus menggunakan alat penimbang berat emas agar hasil penimbangannya valid, yaitu tepat dan cermat. Sebuah alat penimbang badan memang mengukur berat, akan tetapi tidaklah cukup cermat guna menimbang berat cincin emas karena perbedaan berat yang sangat kecil pada berat emas itu tidak akan terlihat pada alat ukur berat badan.
Menggunakan
alat ukur yang dimaksudkan untuk mengukur suatu aspek tertentu akan tetapi
tidak dapat memberikan hasil ukur yang cermat dan teliti akan menimbulkan
kesalahan atau eror. Alat ukur yang valid akan memiliki tingkat kesalahan yang
kecil sehingga angka yang dihasilkannya dapat dipercaya sebagai angka yang
sebenarnya atau angka yang mendekati keadaan yang sebenarnya.
2. Jenis-jenis Validitas
·
Validitas konstruk
Validitas konstruk adalah Kerangka
dari suatu konsep, contoh penelitian yg ingin mengukur konsep religiulitas.
Yang harus dilakukan pertama kali adalah mencari apa saja dari kerangka konsep
tersebut
·
Validitas isi
Validitas isi adalah alat pengukur
ditentukan oleh sejauh mana isi alat pengukur tersebut mewakili semua aspek
yang dianggap sebagai aspek kerangka konsep. Contoh, pada sebuah penelitian yg
memiliki 5 aspek kerangka konsep dan penelitian hanya mengambil 3 aspek saja
maka itu dikatakan tidak validitas dari isi penelitian
·
Validitas eksternal
Validitas yang alat pengukurannya
sudah diciptakan oleh para peneliti untuk mengukur gejala social dan alat
pengukur tersebut memiliki validitas
·
Validitas prediktif
Validitas yang alat ukurnya dibuat
oleh peneliti untuk memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan dating.
Contoh ujian seleksi masuk perguruan tinggi
·
Validitas budaya
Validitas yang digunakan di Negara
yang memiliki suku bangsa yang sangat bervariasi dan juga penelitian yang
dilakukan sekaligus diberbagai Negara dengan alat ukur yang sama
·
Validitas rupa
Validitas
yang tidak menunjukkan apakah alat pengukur yang mengukur apa yang ingin di
ukur. Karena validitas rupa hanya menunjukkan dari segi “rupa”nya suatu alat
pengukur tanpa mengukur apa yang ingin diukur.
3. cara menguji validitas
1.
Mendefenisikan secara operasional
konsep yang akan diukur
Dengan cara:
a.
Mencari defenisi dan rumusan tentang
konsep yang akan diukur yang telah ditulis para ahli dalam literature
b.
Jika tidak ditemukan defenisi dalam
literature trsebeu maka tugas penelitilahuntuk membuat defenisi dan rumusan
konsep tersebut
c.
Menanyakan langsung kepada calon
responden penelitian mengenai aspek-aspek konsep yang akan diukur
2.
Melakukan uji coba skala pengukur
tersebut pada sejumlah responden
Disarankan untuk menguji coba
minimal 30 orang responden karena dengan jumlah ini distribusi skor (nilai)
akan lebih mendekati kurva normal. Asumsi kurva normal ini sangat diperlukan di
dalam perhitungan statistik.
3.
Mempersiapkan table tabulasi jawaban
4.
Menghitung korelasi antara
masing-masing pernyataan dengan skor total dengan menggunakan rumus teknik
korelasi “product moment”
B. Realibilitas
1. Pengertian Realibilitas
Realibilitas adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Bila suatu alat pengukur dipakai dua kali – untuk mengukur gejala yang sama dan hasil pengukuran yang diperoleh relative konsisten, maka alat pengukur tersebut reliable. Dengan kata lain, realibitas menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam pengukur gejala yang sama.
Dengan demikian, keandalan sebuah alat ukur dapat dilihat dari dua petunjuk yaitu kesalahan baku pengukuran dan koefisien reliabilitas. Kedua statistik tersebut masing-masing memiliki kelebihan dan. Reliabilitas / keandalan adalah konsistensi dari serangkaian pengukuran atau serangkaian alat ukur. Hal tersebut bisa berupa pengukuran dari alat ukur yang sama (tes dengan tes ulang) akan memberikan hasil yang sama, atau untuk pengukuran yang lebih subjektif, apakah dua orang penilai memberikan skor yang mirip (reliabilitas antar penilai). Reliabilitas tidak sama dengan validitas. Artinya pengukuran yang dapat diandalkan akan mengukur secara konsisten, tapi belum tentu mengukur apa yang seharusnya diukur.
Dalam penelitian, reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan bila memberikan hasil yang konsisten untuk pengukuran yang sama. Tidak bisa diandalkan bila pengukuran yang berulang itu memberikan hasil yang berbeda-beda.
2. Jenis-jenis Reliabilitas
1. Relibilitas stabilitas
Reabilitas Menyangkut
usaha memperoleh nilai yang sama atau serupa untuk setiap orang atau setiap
unit yang diukur setiap saat anda mengukurnya. Reliabilitas ini menyangkut
penggunaan indicator yang sama, definisi operasional, dan prosedur pengumpulan
data setiap saat, dan mengukurnya pada waktu yang berbeda. Untuk dapat
memperoleh reliabilitas stabilitas setiap kali unit diukur skornya haruslah
sama atau hampir sama.
2. Reliabilitas ekivalen
Menyangkut usaha memperoleh nilai relatif yang
sama dengan jenis ukuran yang berbeda pada waktu yang sama. Definisi konseptual
yang dipakai sama tetapi dengan satu atau lebih indicator yang berbeda,
batasan-batasan operasional, paeralatan pengumpulan data, dan / atau
pengamat-pengamat.
Menguji reliabilitas dengan menggunakan ukuran ekivalen pada waktu yang sama bias menempuh beberapa bentuk. Bentuk yang paling umum disebut teknik belah-tengah. Cara ini seringkali dipakai dalam survai.Apabila satu rangkaian pertanyaan yang mengukur satu variable dimasukkan dalam kuesioner, maka pertanyaan-pertanyaan tersebut dibagi dua bagian persis lewat cara tertentu. (Pengacakan atau pengubahan sering digunakan untuk teknik belah tengah ini.) Hasil masing-masing bagian pertanyaan diringkas ke dalam skor, lalu skor masing-masing bagian tersebiut dibandingkan. Apabila dalam skor kemudian skor masing-masing bagian tersebut dibandingkan. Apabila kedua skor itu relatif sama, dicapailah reliabilitas belah tengah.
Reliabilitas
ekivalen dapat juga diukur dengan menggunakan teknik pengukuan yang berbeda.
Kecemasan misalnya, telah diukur dengan laporan pulsa. Skor-skor relatif dari
satu indikator macam ini haruslah sesuai dengan skor yang lain. Jadi bila
seorang subyek nampak cemas pada ”ukuran gelisah” orang tersebut haruslah
menunjukkan tingkatan kecermatan relatif yang sama bila tekanan darahnya yang
diukur.
3. Teknik menghitung indeks reabilitas
a.
Teknik pengukuran ulang
Disebut
juga teknik ”single test double trial”. Menggunakan sebuah instrument, namun
dites dua kali. Hasil atau skor pertama dan kedua kemudian dikorelasikan untuk
mengetahui besarnya indeks reliabilitas.Teknik perhitungan yang digunakan sama
dengan yang digunakan pada teknik pertama yaitu rumus korelasi Pearson.
b.
Teknik belah dua
Disebut
juga tenik “single test single trial”. Peneliti boleh hanya memiliki
seperangkat instrument saja dan hanya diujicobakan satu kali, kemudian hasilnya
dianalisis, yaitu dengan cara membelah seluruh instrument menjadi dua sama
besar. Cara yang diambil untuk membelah soal bisa dengan membelah atas dasar
nomor ganjil-genap, atas dasar nomor awal-akhir, dan dengan cara undian.
c.
Teknik paralel
Teknik paralel disebut juga tenik ”double test double trial”. Sejak awal peneliti harus sudah menyusun dua perangkat instrument yang parallel (ekuivalen), yaitu dua buah instrument yang disusun berdasarkan satu buah kisi-kisi. Setiap butir soal dari instrument yang satu selalu harus dapat dicarikan pasangannya dari instrumen kedua. Kedua instrumen tersebut diujicobakan semua. Sesudah kedua uji coba terlaksana, maka hasil instrumen tersebut dihitung korelasinya dengan menggunakan rumus product moment (korelasi Pearson).
Menggunakan sebuah instrument, namun dites dua kali. Hasil atau skor pertama dan kedua kemudian dikorelasikan untuk mengetahui besarnya indeks reliabilitas.Teknik perhitungan yang digunakan sama dengan yang digunakan pada teknik pertama yaitu rumus korelasi Pearson.
REFRENSI :
- Saifuddin Azwar, 2012. Reliabilitas dan Validitas, Edisi 4, Yogyakarta: Pustaka Pelajar
- Singarimbun Masri, Metode Penelitian Survei, Jakarta: LP3ES Indonesia
- Walizer, M.H., dan Wiener, P.L. 1987. Metode Dan Analisis Penelitian Mencari Hubungan. Jakarta: Erlangga.
Judul: VALIDITAS DAN RELIABILITAS
Ditulis Oleh OMG SHOP
Silahkan tinggalkan komentar dan sarannya demi kemajuan blog ini kedepan...., Terima kasih
Tidak ada komentar :
Posting Komentar