PENANGGULANGAN
BENCANA
POKOK BAHASSAN
a. Konsep Bencana
b. Macam bencana
c. Penemuan kasus
d. Pengorganisasian
e. Strategi Penanggulangan
f. Peranan Perawat dl
Penanggulangan
Konsep
Bencana
• Masalah kesehatan yang dihadapi ada yang bersifat
biasa dan adapula yang bersifat darurat
• Masalah kesehatan darurat cenderung makin meningkat
dan makin beragam
• Dengan pendekatan epidemiologi, minimal dapat
dilakukan upaya-upaya pencegahan untuk menghindari
keadaan menjadi lebih buruk
Ruang lingkup kedaruratan dapat disamakan dengan beberapa sinonimnya yang bukan saja serupa dengan crisis (gawat) tetapi juga mengenai :
1. Emergency (darurat) 6. Severe (parah)
2. Sudden (mendadak) 7. urgen (penting)
3. Immediately (segera) 8. Specific (khusus)
4. Temporary(sementara) 9. Luas (endemic)
5. treatened (membahayakan)
Suatu masalah kesehatan masyarakat dianggap bersifat darurat jika memp. Karakteristik berupa :
1. Mengenai masyarakat luas (musibah bersifat massal)
2. Memberikan gangguan berat (bencana)
3. Kejadiannya mendadak (acut)
4. Cenderung meluas (musibah demi musibah)
5. Memberikan dampak sosial dan a/ ekonomi
6. Perlu tindakan khusus segera (emergency)
Dapat mencakup ;
1. Musibah massal 10. Emergensi
2. Bencana alam (disaster) 11. Kriminal
3. Cidera/trauma (injury) 12. Kekeringan
4. Kecelakaan (accident) 13. Kelaparan
5. Kerusuhan (riot) 14. Perang (war)
6. Pembunuhan (homocide)
7. Bunuh diri (Suicide)
8. Perkelahian (fighting)
9. Wabah (outbreak) / Pandemi
Ditinjau dari segi kejadian epideminya, maka berbagai jenis kesehatan darurat dapat digolongkan ke dalam 4 bentuk
keadaan menjadi lebih buruk
Ruang lingkup kedaruratan dapat disamakan dengan beberapa sinonimnya yang bukan saja serupa dengan crisis (gawat) tetapi juga mengenai :
1. Emergency (darurat) 6. Severe (parah)
2. Sudden (mendadak) 7. urgen (penting)
3. Immediately (segera) 8. Specific (khusus)
4. Temporary(sementara) 9. Luas (endemic)
5. treatened (membahayakan)
Suatu masalah kesehatan masyarakat dianggap bersifat darurat jika memp. Karakteristik berupa :
1. Mengenai masyarakat luas (musibah bersifat massal)
2. Memberikan gangguan berat (bencana)
3. Kejadiannya mendadak (acut)
4. Cenderung meluas (musibah demi musibah)
5. Memberikan dampak sosial dan a/ ekonomi
6. Perlu tindakan khusus segera (emergency)
Dapat mencakup ;
1. Musibah massal 10. Emergensi
2. Bencana alam (disaster) 11. Kriminal
3. Cidera/trauma (injury) 12. Kekeringan
4. Kecelakaan (accident) 13. Kelaparan
5. Kerusuhan (riot) 14. Perang (war)
6. Pembunuhan (homocide)
7. Bunuh diri (Suicide)
8. Perkelahian (fighting)
9. Wabah (outbreak) / Pandemi
Ditinjau dari segi kejadian epideminya, maka berbagai jenis kesehatan darurat dapat digolongkan ke dalam 4 bentuk
1. Letupan
penyakit (Outbreak), dimana terjadi peningkatan jumlah penderita bila tidak
ditangani dengan segera dapat menimbulkan kepanikan di masyarakat, bahkan
sampai kematian.Outbreak merupakan bentuk kesehatan darurat yang klasik &
masih prevalen
2. Pandemi,
yaitu terjadi penularan antar Negara karena penularan penyakit yang begitu
besar. Pandemi yang luas mengenai dunia adalah pandemi AIDS & rokok
3. Penyakit
baru (new/emerging disease), dimana penyakit baru muncul dimana sebelumnya
tidak pernah ada dan langsung menjadi ancaman. Atau sebelumnya tidak meresahkan
kemudian berubah jadi ancaman.
4. Kiamat-
Kiamat kecil ;
kematian seseorang
- Kiamat pemerintahan ; runtuhnya suatu kekuasaan a/ pemerintahan
- Kiamat besar ; berakhirnya kehidupan di muka bumi
- Kiamat pemerintahan ; runtuhnya suatu kekuasaan a/ pemerintahan
- Kiamat besar ; berakhirnya kehidupan di muka bumi
Kejadian Kesehatan Darurat :
Terjadinya suatu krisis atau kedaruratan, dapat dilihat dari 3 sudut ;
1. Krisis terjadi sebagai perubahan mendadak mis ; krisis moneter, bencana alam
2. Krisis bisa merupakan perubahan terbalik mis ; pembangunan yang tdk jadi
3. Krisis bisa terbentuk sebagai akibat dari perubahan lingkungan yang mengubah keseimbangan alamiah
yang ada
Berbagai aspek kesehatan masyarakat yang dapat terkait dengan hal-hal yang menjadi bagian Epidemiologi Kesehatan Darurat adalah :
1. Surveilans (active morbidity/mortality survailance)
2. Riwayat perjalanan musibah (natural history of disaster)
3. Upaya preventif
4. Relief effort (rehabilitasi)
5. Perencanaan (health disaster planning)
6. Penelitian khusus
Dalam melakukan surveilans aktif, penyakit-penyakit yang perlu mendapat perhatian hendaknya memenuhi kriteria :
Terjadinya suatu krisis atau kedaruratan, dapat dilihat dari 3 sudut ;
1. Krisis terjadi sebagai perubahan mendadak mis ; krisis moneter, bencana alam
2. Krisis bisa merupakan perubahan terbalik mis ; pembangunan yang tdk jadi
3. Krisis bisa terbentuk sebagai akibat dari perubahan lingkungan yang mengubah keseimbangan alamiah
yang ada
Berbagai aspek kesehatan masyarakat yang dapat terkait dengan hal-hal yang menjadi bagian Epidemiologi Kesehatan Darurat adalah :
1. Surveilans (active morbidity/mortality survailance)
2. Riwayat perjalanan musibah (natural history of disaster)
3. Upaya preventif
4. Relief effort (rehabilitasi)
5. Perencanaan (health disaster planning)
6. Penelitian khusus
Dalam melakukan surveilans aktif, penyakit-penyakit yang perlu mendapat perhatian hendaknya memenuhi kriteria :
- mempunyai Kepentingan kesehatan masyarakat. Yg besar
- Mempunyai Endemisitas lokal atau berkaitan dengan fokus eksternal di daerah atau negara lain.
- Memberi risiko terjadinya penyakit baru yang memp potensi penularan lokal yang tidak diketahui.
- Immunitas yang rendah pada kelompok Manusia & binatang
- Terdapat populasi besar vektor & reservoir yang potensil
- Ekologi yang tidak umum (irigasi, deforestation), iklim (kering, banjir) & migrasi yang mendukung penularan
Keadaan sebelum kejadian nampak bersifat laten,
kemudian meledak, lalu menghilang. Berdasarkan waktu kejadian (event), perjalanan
masalah kesehatan darurat dapat dibagi atas tiga tatanan utama yang
semuanya perlu mendapat perhatian :
- Pre-event
- Event
- Post-event
• Selain
menghadapi masalah penyakit, post-event juga dibebani dengan berbagai masalah
bukan
penyakit, seperti sosial,
ekonomi, politik & psikologi.
• Masalah-masalah itu misalnya adalah pengungsian
(refugees), kerusuhan (riot), kemiskinan, gangguan
kejiwaan (kecemasan & kengerian)
kejiwaan (kecemasan & kengerian)
Peran Epidemiologi
- Mengidentifikasi masalah kesehatan yang sedang dihadapi oleh masyarakat
- Mengikuti masalah yang sedang berkembang dalam masyarakat kemungkinan epidemiologi bersifat dinamis sesuai dengan dinamika masyarakat yang di hadapi
- Menentukan kausa dari berbagai penyakit ataupun masalah yang terjadi ; tindakan pencegahan & penanggulangan
- Menemukan bentuk-bentuk intervensi untuk penanggu langan sampai eradikasi
Upaya-upaya
yang dapat dilakukan
- Melakukan pencatatan & pelaporan (RR) dalan suatu sistem survailan
- Membuat desain penelitian untuk menganalisis penyebab masalaha yang terjadi
- Berbagai upaya pencegahan yg dp dilakukan u/ menghindari terjadinya epidemik
- Berbagai upaya intervensi berdasarkan konsep penanggulangan kesehatan darurat
Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam suatu plan of action :
• Defenisi initial case
• Hipotesis dari keadaan & kecenderungan epidemik
• Tujuan dari investigasi
• Bentuk invcestigasi dan strategi pengendalian
• Penentuan tanggung-jawab personal dari tim &
penjadwalan penugasan
• Mobilisasi internal & external resources
• Pengaturan dukungan rumah sakit & laboratorium
Sebenarnya
dalam penanganan bencana setidaknya ada empat tahapan, yaitu :
• prevention / pencegahan
• preparednes/ kesiapsiagaan
• reaction / tanggap darurat
• recovery / pemulihan
• Saat ini sepertinya masyarakat kita masih berfokus
pada fase reaction atau tanggap darurat, dimana
fokus penanganan bencana masih seputar pertolongan di saat terjadi bencana. Kondisi ini sudah cukup
bagus
fokus penanganan bencana masih seputar pertolongan di saat terjadi bencana. Kondisi ini sudah cukup
bagus
• Recovery lokasi bencana juga sudah banyak dilakukan
terutama oleh pemerintah dan keterlibatan LSM
baik dalam dan luar negeri.
baik dalam dan luar negeri.
• Pencegahan dan persiapan bencana memerlukan
keterlibatan banyak sektor. Pada fase ini termasuk
diantaranya pelatihan penanggulangan bencana, mitigasi bencana, pembuatan kontigensi plan, persiapan
team bencana, dan sebagainya.
diantaranya pelatihan penanggulangan bencana, mitigasi bencana, pembuatan kontigensi plan, persiapan
team bencana, dan sebagainya.
• Peran perawat dalam kesiapsiagaan bencana juga sangat
berperan diantaranya persiapan team, pelatihan
sampai ke simulasi penanganan bencana baik yang bersekala “bencana kecil” maupun bencana
sesungguhnya yang berskala besar.
sampai ke simulasi penanganan bencana baik yang bersekala “bencana kecil” maupun bencana
sesungguhnya yang berskala besar.
REFERENSI
1.
…………., 1994.
Pedoman Pengamatan dan Penanggulangan Kejadian Luar Biasa (KLB) di Indonesia.
Direktorat Epidemiologi dan Imunisasi, Direktorat Jenderal PPM-PLP, Departemen
Kesehatan RI. Jakarta. Hal.
2.
Bustan, M.
N. 2000. Epidemiologi Kesehatan Darurat. FKM. Unhas. Makassar. Hal. 2-130
3.
Bustan, M.N.
2006. Pengantar Epidemiologi. Rineka Cipta. Jakarta. Hal. 84-105
4.
Friedman,
Gary D. 1986. Prinsip-prinsip Epidemiologi, Yayasan Essentia Medika,
Yogyakarta. Hal. 295-317.
5.
Nur Nasry
Noor, Bahan kuliah Epidemiologi Dasar. FKM. Unhas.
6.
Ridwan,
2000. Ilmu Kesehatan Masyarakat Surveilans Epidermiologi Sebuah Pengantar.
FKM-UNHAS. Hal. 50-59
7.
Sugiyono,
Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D.
Atfabeta. Bandung. Hal.
8.
Sugiyono,
Prof. Dr. 2006. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Atfabeta.
Bandung. Hal.
9.
Sutrisna,
Bambang. 1986. Pengantar Metoda Epidemiologi. PT. Dian Rakyat. Jakarta. Hal.
22-33
10.
Wahyudin
Rajab, M.Epid. Buku Ajar Epidemiologi untuk Mahasiswa Kebidanan, EGC. Jakarta
http://epidmukhlis.blogspot.com/2012/06/penanggulangan-bencana-keperw.html
Judul: penanggulangan bencana
Ditulis Oleh OMG SHOP
Silahkan tinggalkan komentar dan sarannya demi kemajuan blog ini kedepan...., Terima kasih
Kondisi di berbagai daerah di Indonesia sangar rawan bencana dan selalu memakan korban jiwa da kerugian materi, soga selain badan penanggulangan yang tangguh, juga edukasi kepada masarakat untuk siaga bencana
BalasHapus