TUGAS
STUDY KOHORT
TUNGGAL DAN STUDY KORT GANDA
Diajukan Sebagai Syarat Untuk Melengkapi Tugas Mata
Kuliah Epidemiologi Lingkungan
OLEH
KELOMPOK II
SERI FAUZIAH
(1311216003)
PUTRI
ANGGRAINI(1311216012)
YOSE PRIMA (1311216021)
Dosen Pembimbing : Defriman Djafri SKM, MKM, Ph.D
FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS ANDALAS PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Dengan
mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, yang mana berkat rahmat dan hidayahNya kami dapat menyusun makalah tentang pengertian manajemen,unsur unsur manajemen.
Makalah ini merupakan salah satu tugas dari mata kuliah Epidemiologi
Lingkungan.
Dalam
menulis makalah ini kami mengumpulkan berbagai sumber yang berhubungan dengan
study kohort tunggal dan study kohort ganda. Kami juga ingin mengucapkan terima
kasih kepada dosen yang memberikan mata kuliah ini yaitu Bapak Defriman
Djafri,SKM, MKM, Ph.D dan juga teman-teman sejawat yang telah memberikan
dorongan kepada kami sehingga makalah ini dapat diselesaikan.
Dengan
segala kerendahan hati kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang bersifat
membangun dari semua pihak dengan harapan semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi kita semua.
Padang,
10 maret 2014
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................................. ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................... 1
1.1
Latar Belakang........................................................................................... 1
1.2
Tujuan........................................................................................................ 2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian study kohort.............................................................................. 1
2.2
Langkah – langkah study
Kohort................................................................ 4
BAB III PENUTUP
3.1
Kesimpulan................................................................................................ 8
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
Epidemiologi adalah ilmu yang
mempelajari distribusidan determinan keadaan-keadaan yang berkaitan
dengan kesehatan pada populasi tertentu
untukmemberikan informasi yang akurat dan berguna dalam pengambilan kebijakan dan tindakan kesehatan masyarakat.
Penelitian
prospektif merupakan salah satu penelitian yang bersifat longitudinal yang
mengikuti proses perjalanan penyakit ke depan berdasarkan urutan waktu. Penelitian
prospektif ini dimaksudkan untuk menemukan insidensi penyakit pada kelompok
terpajan oleh faktor risiko maupun pada kelompok yang tidak terpajan , kemudian
insidensi penyakit pada kedua kelompok
tersebut secara statistik dibandingkan untuk mengetahui apakah terdapat
hubungan sebab akibat antara pajanan dan penyakit yang diteliti.
1.2 Tujuan
1. Mengetahui
pengertian study kohort tunggal dan study kohort ganda
2. Menjelaskan
langkah langkah dalam penelian kohort
3. Memberikan
contoh penelitian kohort
BAB II
PEMBAHASAN
STUDY KOHORT TUNGGAL DAN STUDY KOHORT GANDA
2.1
Pengertian
Study Kohort
Study
Kohort adalah rancangan penelitian analitik yang dilaakukan dengan cara
mengidentifikasi faktor risiko terlebih dahulu, kemudian subyek diikuti sampai
periode waktu tertentu untuk melihat terjadinya efek atau penyakit tertentu.
Penelitian Kohort terdiri
atas
·
Study Kohort Tunggal
·
Study Kohort Ganda
1.Study kohort tunggal
ü Penelitian
dengan satu kohort pada dasarnya bersifat deskriptif karena pada awal
penelitian tidak terdapat kelompok terpajan dan kelompok tidak terpajan sebagai
kontrol.
ü setelah
dilakukan kegiatan diketahui bahwa dalam kohort tersebut terdapat kelompok
individu yang akan terpajan oleh faktor
risiko dan dari kelompok tersebut sebagian akan menderita penyakit akibat
pajanan dan sebagian tidak.
ü Selain
itu terdapat pula kelompok yang tidak terpajan oleh faktor risiko dan sebagian
menderita penyakit tersebut dan kelompok ini dianggap sebagai kontrol kemudian
dianalisis sacara analitis. Kelompok kontrol demikian sering disebut
sebagai kontrol interna.
Skema Study Kohort tunggal
Apakah
terjadi efek ?
|
Penelitian dimulai disini
|
YA
|
Subyek tanpa faktor risiko dan efek
|
Faktor risiko (-)
|
Faktor Risiko (+)
|
Tidak
|
YA
|
Tidak
|
Ket:
Skema
dasar penelitian kohort prospektif dengan kontrol internal. Penelitian dimulai
dengan mengidentifikasi subyek tanpa efek dan tanpa faktor risiko. Mereka
diikuti, sebagian secara alamiah diikuti dengan faktor risiko, sebagian lainnya
tidak. Risiko relatif dihitung dengan cara mambandingkan insiden efek pada
kelompok dengan risiko dengan insiden pada kelompok tanpa risiko.
2.
Study
Kohort Ganda
Pada
study kohort berganda atau study kohort dengan pembanding eksternal, penelitian
dimulai dengan kelompok subyek dari populasi yang berbeda yaitu kelompok dengan
faktor risiko dan kelompok lain tanpa faktor risiko
Semua
karakteristik studi kohort dengan kelompok pembanding internal ada pada
desain kohort berganda ini, dengan catatan selama subyek yang diteliti serta
kontrolnya sebanding selain terdapatnya pajanan terhadap faktor risiko. Desain
kohort berganda ini lebih sering digunakan ketimbang desain studi kohort dengan
kelompok pembanding internal, karena
pada umumnya lebih mudah memilih subyek pada kedua kelompok( yang terpajan dan
tidak terpajan) .
Penelitian
kohort berganda dapat dilaksanakan dengan cara prospektif maupun retrospektif.
Meski memakai dua kelompok subyek yang berbeda , studi kohort berganda tidak
sama dengan studi kasus kontrol. Pada studi kohort titik tolak penelitian
adalah perbedaan ada atau tidaknya faktor risiko, sedangkan pada studi kasus –
kontrol pemilihan kelompok subyek berdasarkan pada ada atau tidaknya efek.
Keuntungan
·
Umumnya bentuk
penelitian ini digunakan pada lapangan kedokteran kerja atau kesehetan
lingkungan biasanya untuk meneliti faktor risiko yang jarang terjadi atau yang
dianggap berbahaya bagi lingkungan hidup.
·
Data yang digunakan
sebagai kelompok kontrol (kontrol eksternal) berasal dari sensus atau statistik
kesehatan regional maupun nasional, sehingga biaya penelitian dapat ditekan
menjadi lebih murah.
Kelemahan
·
Populasi subyek yang
berbeda, yang mungkin saja mengandung satu atau lebih variabel perancu.
·
Pemakain data kelompok
kontrol yang berasal dari data sensus atau
statistik kesehatan yang sering tidak lengkap, pencatatan dan pengukuran
tidak distandarisasi, atau datanya tidak sesuai dengan kebutuhan penelitian.
Skema study kohort
ganda
Penelitian dilakukan disini
|
__
__ __ __ __ __ __ __ __ __ __ __ ___ ___ ___ ___ ____ ____ ___ __
Kohort II
Faktor risiko(-)
|
tidak
|
ya
|
Apakah
terjadi efek
|
Kohort I
Faktor risiko(+)
|
ya
|
tidak
|
Ket:
Kohort
I : kelompok subyek dengan faktor risiko
Kohor
II : subyek tanpa risiko.
Kedua
kohort diikuti sampai waktu tertentu,
lalu dihitung berapa yang mengalamai efek. Risiko relatif dihitung dengan cara
yang sama dengan studi kohort dengan kontrol internal yakni rasio antara proporsi kejadian pada
kelompok dengan faktor risiko dengan kejadian pada kelompok pada risiko.
2.2 Langkah langkah
study kohort
Dalam melakukan studi kohort, peneliti sebaiknya melakukan tahapan sebagai berikut:
1. Merumuskan
pertanyaan penelitian dan hipotesis
Langkah pertama yang harus dilakukan
oleh peneliti, adalah merumuskan masalah atau pertanyaan penelitian, menentukan
apa yang menjadi variabel dalam penelitian, baik variabel dependen, maupun
variabel independen, dan yang selanjutnya peneliti akan merumuskan hipotesa
penelitian.
2. Menentukan
kelompok terpapar dan tidak terpapar
Pada
studi kohort, harus diperhatikan mengenai penentuan kelompok yang akan mendapat
paparan dengan kelompok yang tidak akan mendapat paparan. Pemilihan kelompok
terpapar yang berasal dari populasi umum memungkinkan peneliti mendapatkan
informasi yang lengkap dan akurat dari subjek penelitian. Populasi umum
merupakan pilihan yang tepat pada beberapa keadaan, seperti:
1.
Prevalensi paparan pada
populasi cukup tinggi
2.
Batas geografik jelas,
dan secara demografik stabil
3.
Ketersediaan catatan
demografi yang lengkap dan up to date
Selain populasi umum, kita dapat menggunakan populasi
khusus. Populasi khusus merupakan alternatif pada keadaan apabila prevalensi
paparan dan kejadian penyakit pada populasi umum rendah, dan adanya kemudahan
untuk memperoleh informasi yang akurat.
Kelompok tidak terpapar atau kelompok kontrol dalam
penelitian kohort adalah kumpulan subjek yang tidak mengalami pemaparan, atau
pemaparannya berbeda dengan kelompok target. Penentuan
kelompok tidak terpapar dapat dipilih dari populasi yang sama dengan populasi
kelompok terpapar, dan dapat dipilih dari populasi yang bukan asal kelompok
terpapar, tetapi harus dipastikan kedua populasi harus sama dalam hal faktor
faktor yang merancukan penilaian hubungan antara paparan dan penyakit yang
sedang diteliti.
Kelemahan dalam menggunakan populasi umum adalah derajat
kesehatan berbeda, data kependudukan, kesehatan, dan catatan medik pada
populasi umum tidak seakurat pada populasi khusus.
3. Memilih
kelompok Kontrol
Pada study
kohort prospektif dengan kontrol internal kelompok kontrol terbentuk secara
alamiah yaitu bagian dari kohort yang selama follow-up tidak terpajan faktor
risiko yang dipelajari.Pada rancangan penelitian kohort , pemilah subyek
umumnya tidak memerlukan teknik matching dengan kelompok terpajan terutama
apabila jumlah subyek yang diteliti cukup besar
4.
Mengidentifikasi
Variabel Penelitian
Padapenelitiahkohort , faktor risiko dapat berupa faktor internal, yaitu faktor yang menyebabkan predisposisi atau sebagai predileksi timbulnya penyakit atau efek tertentu. Namun faktor risiko juga dapat berupa faktor risiko eksternal, yaitu faktor lingkungan yang memudahkan individu terjangkit penyakit tertentu.Penyakit atau efek yang terjadi selalu merupakan variabel dependen. Jenis variabel lainyang tidak diteliti juga harus didentifikasi, karena mungkin merupakan variabel perancu yang harus diperhatikan untukdisingkirkandalamdesainataudalamanalisis.
5.
Mengamati Timbulnya
efek
Kedua
kelompok subyek dioservasi dalam periode waktu tertentu. Lama waktu yang
diperlukan untuk pengamatan prospektif tersebut berganntung kepada
karakteristik penyakit atau efek yang
diteliti, yang hanya dapat ditentukan dengan pemahaman yang baik tentang
patogenesis dan perjalanan alamiah penyakit.
Pengamatan
timbulnya efek yang diteliti dapat dilakukan dengan pengamatan tunggal atau
pengamatan berkala. Pengamatan tunggal hanya dilakukan satu kali yaitu pada
akhir masa penelitian . pada pengamatan berkala , subyek diamati secara
periodik menurut waktu tertentu sampai akhir penelitian . selain itu dapat
dilaksanakan perbandingan antara kelompok terpajn dengan kelompok kontrol
dengan memasukkan dimensi waktu sebagai unit analisis sehingga merupakan
perbandingan antara dua kesintasan.
6. Pengolahan
dan analisi data hasil penelitian
Semua data yang telah diperoleh,
meliputi data kejadian penyakit yang dialami oleh kelompok terpapar dan
kelompok tidak terpapar, dilakukan pengolahan data agar dapat ditangani dengan
mudah, meliputi kegiatan editing, coding,
processing, dan cleaning. Selanjutnya data yang diperoleh disajikan dalam
tabel.
Tabel 1
Tabel kontingensi 2 x 2
Faktor
risiko
|
Penyakit
|
Total
|
|
Ya
|
Tidak
|
||
Terpapar
|
A
|
B
|
a+b
|
Tidak terpapar
|
C
|
D
|
c+d
|
Total
|
a + c
|
b + d
|
a+b+c+d = N
|
Setelah
data diolah, dilakukan analisis data secara univariat dan bivariat, atau
multivariat. Untuk menilai apakah paparan (faktor risiko) yang dialami subjek
sebagai penyebab timbulnya penyakit, dilakukan uji kemaknaan dengan uji
statistik yang sesuai. Keputusan uji statistik dapat dicari dengan pendekatan
klasik ataupun probabilistik.
Pada penelitian kohort, peneliti
menghitung besarnya risiko yang dihadapi kelompok terpapar untuk terkena
penyakit menggunakan perhitungan Relative
risk/ RR (risiko relatif) dan Atribute
risk/ AR (risiko atribut). RR adalah perbandingan antara insidensi penyakit
yang muncul dalam kelompok terpapar dan insidensi penyakit yang muncul dalam
kelompok tidak terpapar. Berdasarkan tabel kontingensi di atas maka rumus RR
adalah
RR harus selalu disertai nilai
interval kepercayaan yang dikehendaki, misalnya 95%. Interpretasi hasil RR
adalah:
1. Jika
nilai RR = 1, berarti variabel yang diduga sebagai faktor risiko tidak ada
pengaruh dalam terjadinya efek.
2. Jika
nilai RR > 1 dan rentang interval kepercayaan tidak mencakup angka 1,
berarti variabel tersebut faktor risiko dari penyakit.
3. Jika
nilai RR < 1 dan rentang nilai interval kepercayaan tidak mencakup angka 1,
berarti faktor risiko yang kita teliti merupakan faktor protektif untuk
terjadinya efek.
4. Jika
nilai interval kepercayaan RR mencakup nilai 1, berarti mungkin nilai RR = 1
sehingga belum dapat disimpulkan bahwa faktor yang kita teliti sebagai faktor
risiko atau faktor protektif.
Atribute risk
adalah selisih antara insidensi penyakit yang diderita kelompok terpapar dan
insidensi penyakit yang diderita kelompok yang tidak terpapar. Berdasarkan
tabel 2 x 2 dapat dihitung nilai Atribute
risk:
Pada penelitian kohort juga dapat
dilakukan perhitungan laju insidensi. Laju insidensi merupakan kecepatan
kejadian penyakit pada populasi, dengan rumus:
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
- Study kohort dgnpembanding internal
–
Kohortygdiikutibelumterpajan&belumadaefek
–
Subyekdiikuti,
secaraalamiahsebagianakanterpajan&sebagiantidak. Di gunakan
untukmendeteksiterjadinyaefekpdkeduakelompok
- Study kohortdgnpembandingeskternal (S.K. Ganda)
–
Subyekygdipilihsudahterpajan
tapi belumadaefek,
kelompokpembandingdipilihdarisubyek lain ygtanpapajanan
DAFTAR PUSTAKA
Budiman.2011.Penelitian Kesehatan.Refika
aditama.bandung
Sastroasmoro
,Sudigdo.2011.Dasar-dasar Metodologi
Penelitian Klinis. CV Sagung Seto. Jakarta
Budiarto,Eko.2002. Pengantar Epidemiologi. EGC. Jakarta
Noor, Nur Nasry. 2008. Epidemiologi. Jakarta: Rineka Cipta
Judul: STUDY KOHORT TUNGGAL DAN STUDY KORT GANDA
Ditulis Oleh OMG SHOP
Silahkan tinggalkan komentar dan sarannya demi kemajuan blog ini kedepan...., Terima kasih
Tidak ada komentar :
Posting Komentar