PENYAKIT MENULAR SEKSUAL
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Program
Penanggulangan Penyakit Menular
OLEH
Kelompok 5
Delfi (1311216007)
Edo Ridhola (1311216037)
Hellya Fitriani (1311216097)
Enizar (1311216068)
Dian Anggraini (1110334047)
FAKULTAS
KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS
ANDALAS PADANG
2014
KATA PENGANTAR
Assalamu`alaikum
Wr. Wb
Syukur Alhamdulillah kami ucapkan
kepada Allah SWT yang senantiasa memberi petunjuk dan rahmatNya, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas mata kuliahProgram
Penanggulangan Penyakit Menular di Universitas Andalas. Salawat
dan salam kita sampaikan untuk Nabi Muhammad SAW, semoga kita senantiasa
menjadikan beliau suri tauladan dalam menjalankan kehidupan sehari-hari, Allahumma
Soli Ala Syaidina Muhammad Wa Ala Ali Syaidina Muhammad.
Makalah ini merupakan tugas kelompok 1 yang membahas mengenai pokok bahasan
Penyakit Menular Seksual.Dalam
penyusunan makalah ini kami mengucapkan terima kasih kepada Ibusebagai dosen
pengajar mata kuliah P3M. Terima kasih juga kepada semua rekan-rekan yang telah
membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini. Disamping itu, kami juga
mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak untuk perbaikan selanjutnya.
Demikian yang dapat kami sampaikan, atas segala perhatiannya kam mengucapkan
terima kasih.
Wassalamua`laikum Wr. Wb.
Padang, Februari 2014
Kelompok 5
DAFTAR
ISI
KATA PENGANTAR......................................................................... i
DAFTAR ISI ii
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang.............................................................. 1
B.
Rumusan Masalah......................................................... 2
C.
Tujuan ........................................................................... 2
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
A.
Pengertian Penyakit Menular Seksual ....................... 3
B.
Penyebab Penularan PMS............................................ 4
C.
Tanda-Tanda PMS........................................................ 5
D.
Jenis-Jenbis PMS........................................................... 6
E.
Program Penanggulangan PMS................................... 18
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan ................................................................... 20
B.
Saran............................................................................... 22
DAFTAR PUSTAKA
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Saat
ini, penyakit menular seksual (PMS) makin marak menjangkiti banyak penduduk di
dunia, khususnya Amerika Serikat dan Kanada.Namun, tidak jarang pula penduduk
di Indonesia terjangkit berbagai jenis penyakit menular seksual tersebut. PMS
sangat berbahaya, karena tak sebatas menimbulkan efek pada organ kelamin
semata, namun juga dapat menimbulkan masalah lain pada beberapa alat indera
seperti kulit, mata, dan lidah (pada mulut). Hal tersebut dapat terjadi karena
kurangnya pengetahuan dalam bidang kesehatan seksual.
Perkembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi kedokteran menyebabkan diketahuinya bakteri, protozoa, jamur, dan
virus sebagai penyebab penyakit hubungan seksual. Sebagian besar penyakit
tersebut bisa disembuhkan kecuali AIDS. Di indonesia penyakit ini sudah banyak
menjalar dengan perkembangan penularan yang sangat cepat, penyakit ini dapat
melumpuhkan semua kemampuan daya tahan tubuh terhadap berbagai bkateri,
protozoa, jamur dan virus lainya.
Dalam penelitian lebih lanjut
dijumpai bahwa makin bertambah penyakit yang timbul akibat hubungan sekssual,
dari sudut etiologi ternyata penyakit hubungan seksual berkembang sangat cepat
berkaitan dengan pertambahan dan terjadinya migrasi penduduk, bertambahnya
kemakmuran, serta terjadi perubahan perilaku seksual yang makin bebas tanpa
batas.
Demikian untuk meningkatkan
pengetahuan masyarakat dan keluarga telah ditemukan lima penyakit hubungan
seksual yang banyak dijumpai sebagai upaya untuk lebih memperhatikan kesehatan
reproduksi sehingga lebih menjamin peningkatan sumber daya manusia.
B.
Rumusan
Masalah
1.
Pengertian Penyakit
Menular Seksual
2.
Penyebab Penularan PMS ?
3.
Tanda
dan Gejala Penyakit Menular Seksual ?
4.
Jenis Penyakit Menular Seksual ?
5.
Program Penanggulangan Penyakit Menular
Seksual ?
C.
Tujuan
1.
Pengertian Penyakit
Menular Seksual
2.
Mengetahui Penyebab Penularan PMS
3.
Mengetahui
Tanda dan Gejala Penyakit Menular Seksual
4.
Mengetahui Jenis Penyakit Menular
Seksual
5.
Mengetahui
Program
Penanggulangan Penyakit Menular Seksual
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Penyakit Menular Seksual
Penyakit
menular seksual (PMS) merupakan suatu infeksi atau penyakit yang dapat
ditularkan melalui kontak seksual, baik oral, anal, maupun vaginal. PMS
menyerang alat kelamin, namun gejalanya dapat timbul dan menyerang organ tubuh
lainnya, seperti otak, hati, jantung, dan alat indera. Umumnya PMS berbahaya
bagi organ-organ reproduksi, dan harus segera diobati.
Penyakit
Menular Seksual (PMS) disebut juga venereal,
berasal dari kata venus, yaitu dewi cinta dari romawi kuno. Penularan penyakit
ini biasanya terjadi karena seringnya seseorang melakukan hubungan dengan
berganti-ganti pasangan.Bisa juga karena melakukan hubungan seksual yang
sebelumnya telah terjangkit salah satu penyakit ini. (Ajen Dianawati, 2003)
Penyakit Menular Seksual (PMS) (kadang disebut Infeksi
Menular Seksual atau penyakit kelamin) adalah sekelompok infeksi yang
ditularkan melalui hubungan seksual. Kebanyakan PMS dapat ditularkan
melalui hubungan seksual antara penis, vagina, anus dan/atau mulut. (Katrina
Smith, 2005)
Penyakit Menular Seksual (PMS) atau Penyakit Kelamin (venereal
diseases) telah lama dikenal dan beberapa di antaranya sangat populer di
Indonesia, yaitu sifilis dan kencing nanah. Dengan semakin majunya peradaban
dan ilmu pengetahuan, makin banyak pula ditemukan penyakit-penyakit baru, dan
istilah venereal diseases berubah menjadi sexually transmitted diseases atau
infeksi menular seksual (IMS).
B. Penyebab Penularan PMS
Penyakit
Menular Seksual disebabkan oleh virus, bakteri sampai arthropoda.Beberapa PMS
yang disebabkan oleh virus adalah AIDS, herpes, dan genital warts. Penanganan
terhadap PMS yang disebabkan oleh virus masih belum ditemukan standar baku. Namun
gejala yang menyertai penyakit itu bisa ditangani.Adapun gonore, klamidia, dan
sifilis adalah contoh PMS yang disebabkan oleh bakteri.Oleh karena itu
penanganannya bisa menggunakan antibiotik.
Salah satu
akibat yang ditimbulkan oleh aktivitas seks yang kurang sehat akanmunculnya
penyakit menular seksual. Penularan penyakit ini biasanya terjadi karena
seringnya seseorang melakukan hubungan seksual dengan berganti-ganti
pasangan.Bisa juga karena melakukan hubungan seksual dengan orang yang
sebelumnya sudah terkena penyakit ini.
Selain itu,
terdapat rentang keintiman kontak tubuh yang dapat menularkan PMS termasuk
ciuman, hubungan seksual, hubungan seksual melalui anus, kunilingus, anilingus,
felasio, dan kontak mulut atau genital dengan payudara. (Benson and Pernoll,
2009)
Menurut
Somelus (2008), Cara lain seseorang dapat tertular PMS juga melalui :
1.
Darah
Dari
tansfusi darah yang terinfeksi, menggunakan jarum suntik bersama, atau benda
tajam lainnya ke bagian tubuh untuk menggunakan obat atau membuat tato.
2.
Ibu hamil kepada bayinya
Penularan
selama kehamilan, selama proses kelahiran. Setelah lahir, HIV bisa menular
melalui menyusui.
3.
Herpes dapat menular melalui sentuhan karena penyakit
herpes ini biasanya terdapat luka-luka yang dapat menular bila kita tersentuh,
memakai handuk yang lembab yang dipakai oleh orang penderita herpes.
4.
Tato dan tindik Pembuatan tato di badan, tindik, atau
penggunaan narkoba memberi sumbangan besar dalam penularan HIV/AIDS. Sejak
2001, pemakaian jarum suntik yang tidak aman menduduki angka lebih dari 51 %
cara penularan HIV/AIDS.
C.
Tanda dan Gejala Penyakit Menular
Seksual
Banyak penderita PMS tidak menyadari bahwa dirinya mengidap
PMS oleh karena seringkali penyakit ini tidak menunjukkan gejala. Tanda dan
gejala yang sering terjadi:
1.
Rasa
sakit atau nyeri saat kencing atau berhubungan seksual
2.
Rasa
nyeri pada perut bagian bawah
3.
Pengeluaran
lendir pada vagina/alat kelamin
4.
Keputihan
berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat
kelamin atau sekitarnya
5.
Keputihan
yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal
6.
Timbul
bercak-bercak darah setelah berhubungan seks
7.
Bintil-bintil
berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin
D.
Jenis
Penyakit Menular Seksual
1. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Organisme dan Bakteri
a. HIV
HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency Virus yang
dapat menyebabkan AIDS dengan cara menyerang sel darah putih yang bernama sel CD4 sehingga dapat merusak sistem
kekebalan tubuh manusia yang pada akhirnya tidak dapat bertahan dari gangguan
penyakit walaupun yang sangat ringan sekalipun. Virus HIV menyerang sel CD4 dan merubahnya menjadi tempat
berkembang biak Virus HIV baru kemudian merusaknya sehingga tidak dapat
digunakan lagi. Sel darah putih sangat diperlukan untuk sistem kekebalan tubuh.
Tanpa kekebalan tubuh maka ketika diserang penyakit maka tubuh kita tidak
memiliki pelindung. Dampaknya adalah kita dapat meninggal dunia terkena pilek
biasa (BKKBN, 2005).
Penyebab AIDS merupakan bentuk terparah atas akibat infeksi HIV.
HIV adalah retrovirus yang biasanya menyerang organ-organ vital sistem kekebalan
manusia, seperti sel T CD4+ (sejenis sel T), makrofaga, dan sel
dendritik. HIV merusak sel T CD4+ secara langsung dan tidak
langsung, padahal sel T CD4+ dibutuhkan agar sistem kekebalan tubuh
dapat berfungsi baik. Bila HIV telah membunuh sel T CD4+ hingga
jumlahnya menyusut hingga kurang dari 200 per mikroliter darah, maka kekebalan
di tingkat sel akan hilang, dan akibatnya ialah kondisi yang disebut AIDS.
Infeksi akut HIV akan berlanjut menjadi infeksi laten klinis, kemudian timbul
gejala infeksi HIV awal, dan akhirnya AIDSyang diidentifikasi dengan memeriksa
jumlah sel T CD4+ di dalam darah serta adanya infeksi tertentu.
Penularan Seksual, Penularan (transmisi)
HIV secara seksual terjadi ketika ada kontak antara sekresi cairan vagina atau
cairan preseminal seseorang dengan rektum, alat kelamin, atau membran mukosa
mulut pasangannya. Hubungan seksual reseptif tanpa pelindung lebih berisiko
daripada hubungan seksual insertif tanpa pelindung, dan risiko hubungan seks
anal lebih besar daripada risiko hubungan seks biasa dan seks oral. Seks oral
tidak berarti tak berisiko karena HIV dapat masuk melalui seks oral reseptif
maupun insertif. Kekerasan seksual secara umum meningkatkan risiko penularan
HIV karena pelindung umumnya tidak digunakan dan sering terjadi trauma fisik
terhadap rongga vagina yang memudahkan transmisi HIV.
Diagnosis, Sejak tanggal 5 Juni 1981, banyak definisi yang muncul
untuk pengawasan epidemiologi AIDS, seperti definisi Bangui dan definisi World
Health Organization tentang AIDS tahun 1994. Namun demikian, kedua sistem
tersebut sebenarnya ditujukan untuk pemantauan epidemi dan bukan untuk
penentuan tahapan klinis pasien, karena definisi yang digunakan tidak sensitif
ataupun spesifik. Di negara-negara berkembang, sistem World Health Organization
untuk infeksi HIV digunakan dengan memakai data klinis dan laboratorium;
sementara di negara-negara maju digunakan sistem klasifikasi Centers for
Disease Control (CDC) Amerika Serikat
Pencegahan, Tiga jalur utama (rute)
masuknya virus HIV ke dalam tubuh ialah melalui hubungan seksual, persentuhan (paparan) dengan cairan atau jaringan
tubuh yang terinfeksi, serta dari ibu ke janin atau bayi selama periode sekitar
kelahiran (periode perinatal). Walaupun HIV dapat ditemukan pada air liur, air
mata dan urin orang yang terinfeksi, namun tidak terdapat catatan kasus infeksi
dikarenakan cairan-cairan tersebut, dengan demikian risiko infeksinya secara
umum dapat diabaikan
b.
Gonorea
Gonore adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Neisseria Gonorrhoeae yang
menginfeksi lapisan dalam uretra, leher rahim, rektum dan tenggorokan atau
bbagian putih mata (konjungtiva).
Gejalanya yaitu :
1) Pada pria,
gejala awal biasanya timbul dalam waktu 2-7 hari setelah terinfeksi. Gejalanya berawal sebagai rasa
tidak enak pada uretra, yang beberapa jam kemudian diikuti oleh nyeri ketika
berkemih dan keluarnya nanah dari penis. Penderita sering berkemih dan
merasakan desakan untuk berkemih, yang semakin memburuk ketika penyakit ini
menyabar ke uretra bagian atas. Lubang penis tampak merah dan bengkak.
2) Pada wanita,
gejala awal biasa timbul dalam waktu 7-21 hari setelah terinfeksi. Penderita wanita seringkali
tidak menunjukkan gejala selama beberapa minggu atau bulan, dan tidak diketahui
menderita penyakit ini hanya setelah mitra seksualnya tertular. Jika timbul
gejala, biasanya bersifat ringan. Tetapi penderita menunjukkan gejala yang
berat, seperti desakan untuk berkemih, nyeri ketika berkemih, keluarnya cairan
dari vagina dan demam.
Komplikasi yaitu kadang
menyebar melalui aliran darah ke 1 atau beberapa sendi, dimana sendi menjadi
bengkak dan sangat nyeri, sehingga pergerakannya menjadi terbatas. Infeksi
melalui aliran darah juga bisa menyebabkan timbulnya bintik-bintik merah
berisi nanah di kulit, demam, rasa tidak enak badan atau nyeri di beberapa
sendi yang berpindah dari satu sendi ke sendi lainnya (sindroma artritis-dermatitis).
Diagnosa ditegakkan
berdasarkan hasil pemeriksaan mikroskopik terhadap nanah, dimana ditemukan
bakteri penyebab gonore. Jika pada pemeriksaan mikroskopik tidak ditemukan
bakteri, maka dilakukan pembiakan dilaboratorium. Jika diduga terjadi infeksi
tenggorokan atau rektum, diambil contoh dari daerah ini da dibuat biakan.
Pengobatan, biasanya
diobati dengan suntikan tunggal seftriakson intramuskuler atau dengan pemberian antibiotik per-oral selama
satu minggu (biasanya diberikan doksisiklin). Jika gonore telah menyebar
melalui aliran darah, biasanya penderita dirwat di rumah sakit dan mendapatkan
antibiotik intrvena.
c. Sifilis
Sifilis adalah penyakit menular seksual yang disebabkan oleh Treponema Pallidum. Bakteri ini masuk
kedalam tubuh maniusia melalui selaput lendir (vagina dan mulut) atau melalui
kulit. Dalam beberapa jam bakteri akan sampai ke kelenjar getah bening
terdekat, kemudian menyebar
keseluruh tubuh melalui aliran darah. Sifilis juga bisa menginfeksi janin
selama dalam kandungan dan menyebabkan cacat bawaan.
Gejala biasanya mulai timbul dalam waktu 1-13 minggu
setelah terinfeksi,
rata-rata 3-4 minggu.
Infeksi bisa menetap selama bertahun-tahun dan jarang menyebabkan kerusakan jantung, kerusakan
otak maupun kematian.
Diagnosa ditegakkan berdasarkan gejala-gejalanya.
Diagnosa pasti ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratorium dan
pemeriksaan fisik.
Ada 2 jenis
pemeriksaan darah yang digunakan :
1) Tes penyaringan
: VDRL (Veneral disease research
laboratory ) atau RPR (Rapid
plasma reagin). Tes penyaringan ini mudah dilakukan dan tidak mahal.
Mungkin perlu dilakukan tes ulang karena pada beberapa minggu pertama sifilis
primer hasilnya bisa negatif.
2) Pemeriksaan
antibiotik terhadap bakteri penyebab sifilis. Pemeriksaan ini lebih akurat.
Salah satu dari tes ini adalah tes FTA – ABS (fluorescent treponema antibody absorption), yang digunakan
untuk memperkuat hasil tes penyaringan yang positif.
Pengobatan, antibiotik
untuk semua fase sifilis biasanya adalah suntikan penisillin.
1) Untuk sifilis
fase primer, suntikan diberikan melalui kedua bokong, masing – masing satu kali.
2) Untuk sifilis
fase sekunder, biasanya diberikan suntikan tambahan dengan selang waktu 1
minggu.
d. Vaginitis
Vaginitis adalah istilah yang
dipakai untuk menunjukkan adanya infeksi atau peradangan vagina.Vaginitis
biasanya ditandai dengan adanya cairan berbau kurang enak yang keluar dari
vagina. Gejala lain adalah gatal atau iritasi di daerah kemaluan dan perih
sewaktu kencing. Beberapa kasus vaginitis disebabkan oleh reaksi alergi atau
kepekaan terhadap bahan kimia.Umumnya disebabkan oleh kuman yang ditularkan secara
seksual atau yang tadinya menetap di vagina dan menjadi ganas karena gangguan
keseimbangan di dalam vagina.
e. Klamidia
1)
Pengertian
Chlamydia tergolong salah satu penyakit
menular seksual (sexual transmitted diseases), seperti kencing nanah,
sifilis, dan tentu HIV/AIDS.Bedanya dengan HIV, Chlamydia masih bisa disembuhkan.
2)
Gejala
Gejala mula timbul dalam waktu 3-12
hari atau lebih setelah terinfeksi.Pada penis atau vagina muncul lepuhan kecil
berisi cairan yang tidak disertai nyeri.Lepuhan ini berubah menjadi ulkus (luka
terbuka) yang segera membaik sehingga seringkali tidak diperhatikan oleh penderitanya.
Selanjutnya terjadi pembengkakan kelenjar
getah bening pada salah satu atau kedua selangkangan. Kulit
diatasnya tampak merah dan teraba hangat, dan jika tidak diobati akan terbentuk
lubang (sinus) di kulit yang terletak diatas kelenjar getah bening tersebut.
Dari lubang ini akan keluar nanah atau
cairan kemerahan, lalu akan membaik; tetapi biasanya meninggalkan jaringan
parut atau kambuh kembali. Gejala lainnya adalah demam, tidak enak badan, sakit
kepala, nyeri sendi, nafsu makan berkurang, muntah, sakit punggung dan infeksi
rektum yang menyebabkan keluarnya nanah bercampur darah.Akibat penyakit yang
berulang dan berlangsung lama, maka pembuluh getah bening bisa mengalami
penyumbatan, sehingga terjadi pembengkakan jaringan.Infeksi rektum bisa
menyebabkan pembentukan jaringan parut yang selanjutnya mengakibatkan
penyempitan rektum.
Penyebab dan Mekanisme Penularan
Penyakit ini disebabkan oleh bakteri
Chlamydia trachomatis. Selain menular pada kelamin, chlamydia tak jarang pula
bisa ditularkan lewat liang dubur jika melakukan sodomi. Dapat pula melalui
rongga mulut jika melakukan oral seks dengan pasangan seks yang positif
chlamydia. Selain itu chlamydia juga lebih gampang berjangkit pada mereka yang
sudah memiliki penyakit menular seksual lain sebelumnya, dan berisiko tinggi
pula pada mereka yang pasangan seksnya sudah positif mengidap salah satu
penyakit STD. Bayi baru lahir berisiko tertular chlamydia pada matanya jika
tidak dicegah dengan salep mata begitu dilahirkan.
3)
Pencegahan dan Pengobatan
Cara yang paling baik untuk mencegah
penularan penyakit ini adalah abstinensia (tidak melakukan hubungan seksual
dengan mitra seksual yang diketahui menderita penyakit ini).Untuk mengurangi
resiko tertular oleh penyakit ini, sebaiknya menjalani perilaku seksual
yang aman (tidak berganti-ganti pasangan seksual atau menggunakan kondom).Untuk
pengobatan dapat diberikan Tetrasiklin, Azithromisin, Erythromycin,
Erythromycin base, Ofloxacin.
f. Candidiasisvaginalis
Kandidiasis vaginalis adalah inveksi yang di sebabakan oleh
jamur, yang terjadi di sekitar vagina.Umumnya menyerang orang-orang yang
imunnya lemah.
1) Penyebab
Kandidiasis vaginalis disebabkan oleh jamur kandida
albicans, selain di vagina dapat menyerang organ organ lain yaitu kulit, mukosa
paru-paru, usus, dll.
2) Patofisiologi
-
Keputihan
denganrasa gatal yang hebat
-
Jika
tidak di obati dapat menjalar ke uretra yang dapat mengakibatkan infeksi
saluran kemih
-
Juga
bisa menjalar ke vagina proksimal (atas)
3) Gejala
-
Mengenai
mukosa vulva (labil minora) dan vagina
-
Bercak putih kekuningan, heperemia, leukore,
seperti susu pecah, dan gatal hebat.
-
Dapat
mengakibatkan infeksi saluran kemih.
4)
Teraphy
-
Pemberian
nistatin atau ketokonazole 2x200 mg selama 5 hari
-
Tablet
vaginal atau klotrimazole 500 mg dosis tunggal
-
Salep
mikonazol 2 %
-
Lakukan
konseling
-
Buat
jadwal kunjungan ulang
g. Chancroid
Penyakit ini diawali dengan
benjolan-benjolan kecil yang muncul disekitar genetalia atau anus, 4-5 hari
setelah kontak dengan penderita. Benjolan itu akhirnya akan terbuka dan
mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap. Borok chancroid pada pria biasanya
sangat menyakitkan, sedangkan pada wanita tidak menimbulkan rasa sakit (Rosari,
2006)
Chancroid adalah sejenis bakteri
yang menyerang kulit kelamin dan menyebabkan luka kecil bernanah. Jika luka ini
pecah, bakteri akan menjalar kearah pubik dan kelamin. (Ajen Dianawati, 2003)
h. Granula inguinale
Penyakit ini sama dengan chancroid,
yaitu disebabkan oleh bakteri. Bagian yang terserang biasanya permukaan kulit
penis, bibir vagina, klitoris, dan anus, akan berubah membentuk jaringan berisi
cairan yang mengeluarkan bau tidak sedap selanjutnya akan terjadi pembesaran
yang bersifat permanen atau terlihat sesekali pada penis, klitoris, dan kandung
pelir. Penderita bisa kehilangan berat badan, kemudian meninggal dunia.
Penyakit ini tidak memperlihatkan gejala-gejala awal, Memasuki masa 3
bulan, barulah terlihat adanya infeksi yang sangat berbahaya dan dapat
ditularkan kepada orang lain. (Ajen Dianawati, 2003)
2. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Virus
a. Herpes
Herpes termasuk jenis penyakit
biasa, disebabkan oleh virus herpes simpleks.Virus herpes terbagi 2 macam,
yaitu herpes 1 dan herpes 2.Perbedaan diantaranya adalah kebagian mana virus
tersebut menyerang.Herpes 1 menyerang dan menginfeksi bagian mulut dan bibir,
sedangkar herpes 2 atau disebut genital herpes menyerang dan menginfeksi bagian
seksual (penis atau vagina).
Gejala klinis herpes ini yaitu :
1) Herpes
Genital Pertama.
Diawali dengan bintil-lentingan-luka
/ erosi berkelompok, di atas dasar kemerahan, sangat nyeri, pembesaran kelenjar
lipat paha, kenyal, dan disertai gejala sistemik
2) Herpes
Genital Kambuhan
Timbul bila ada factor pencetus
(daya tahan menurun, faktor stress pikiran, senggama berlebihan, kelelahan dan
lain-lain).Umumnya lesi tidak sebanyak dan seberat pada lesi primer. (Depkes,
2008)
Virus herpes ini tidak dapat
disembuhkan, tetapi dapat diobati.Obat yang biasa diberikan untuk genital
herpes adalah Acyclovir.Karenacara
kerjanya menetap dalam system saraf tubuh, virus tersebut tidak dapat
disembuhkan atau dihilangkan selama-lamanya. (Ajen Dianawati, 2003)
b. Viral Hepatitis
Terdapat sejumlah jenis radang hati
atau hepatitis.Penyebabnya adalah virus dan sering ditularkan secara
seksual.Jenis yang terutama adalah hepatitis A, B, C dan D.
c. Lymphogranuloma venereum
Penyakit ini biasa disingkat LGV,
disebabkan oleh virus dan dapat mempengaruhi seluruh organ tubuh. Penyakit ini
sangat berbahaya karena antibiotik tidak dapat menanggulanginya. Gejala
awalnya berupa luka kecil yang tidak biasa terjadi di sekitar organ seksual
selama 3 minggu.Dua minggu kemudian, luka tersebut membengkak sebesar telur
yang menyebar di bagian pangkal paha. Perubahan lain yang timbul akan semakin
bertambah parah seperti penderita akan mengalami kelumpuhan jika infeksi mulai
menyebar melalui kelenjar getah bening (pangkal paha) menuju anus.
3.
Penyakit Menular Seksual
Yang Disebabkan Oleh Parasit
a.
Trichomoniasis
Trichomoniasis atau trich adalah
suatu infeksi vagina yang disebabkan oleh suatu parasit atau suatu protozoa
(hewan bersel tunggal) yang disebut trichomonas
vaginalis.Gejalanya meliputi perasaan gatal dan terbakar di daerah kemaluan,
disertai dengan keluarnya cairan berwarna putih seperti busa atau juga kuning
kehijauan yang berbau busuk.Sewaktu bersetubuh atau kencing sering terasa agak
nyeri di vagina. Namun sekitar 50% dari wanita yang mengidapnya tidak
menunjukkan gejala apa-apa
b.
Pediculosis
Pediculosis adalah terdapatnya kutu pada bulu-bulu di daerah
kemaluan. Kutu pubis ini diberi julukan crabs
karena bentuknya yang mirip kepiting seperti di bawah mikroskop. Parasit
ini juga dapat dilihat dengan mata telanjang. Parasit ini menempel pada rambut
dan dapat hidup dengan cara mengisap darah, sehingga menimbulkan gatal-gatal.
Masa hidupnya singkat, hanya sekitar satu bulan. Tetapi kutu ini dapat tumbuh
subur dan bertelur berkali-kali sebelum mati
E. Program Penanggulangan Penyakit Menular
Seksual
upaya-upaya
program pencegahan PMS
1.
Pengobatan IMS
a. Advokasi
b. Meningkatkan
KIE Pencegahan IMS, Pemeriksaan IMS dan pengobatan secara dini.
c. Pendidikan dan
latihan bagi petugas kesehatan dalam tatalaksana penderita IMS.
d. Mengembangkan
Klinik IMS di lokasi/ lokalisasi penjaja seks.
e. Pemeriksaan IMS
berkala kepada para PS dan pramuria di lokasi-lokasi, BAR, Karaoke, Panti
Pijat.
2.
Peningkatan Gaya Hidup Sehat
a. Meningkatkan
derajat pendidikan dasar dari anak, pemuda dan remaja khususnya anak perempuan.
b. KIE di sekolah
dan tempat kerja termasuk life Skill Education. Perlindungan dan KIE kepada
keluarga dan kelompok penduduk yang menghadapi masalah sosial.
c. Kerjasama dan
koordinasi dengan media massa dan perusahaan advertensi untuk KIE pada
masyarakat umum. KIE dan perlindungan anggota militer dan polisi. KIE dan
pelayanan kesehatan di Lapas.
3.
Promosi dan distribusi Kondom,
melakukan sosial marketing, dan meningkatkan akses kondom kepada WPS dan
pelanggannya.
a. Melakukan sosial-marketing
dan meningkatkan akses kondom kepada WTS dan pelanggannya.
b. Meningkatkan
ketersediaan kondom, memperluas jaringdistribusinya melalui swasta, LSM dan
Pemerintah.
c. Meningkatkan
KIE tentang manfaat penggunaan kondom.
d. Meningkatkan
kwalitas kondom.
4.
Promosi Perilaku Seksual Aman
a. Advokasi pada
decision maker
b. Mengembangkan
proyek-proyek panduan penggunaan kondom 100%.
c. Melaksanakan
KIE secara sistematis dan bijaksana tentang penggunaan kondom dan hubungan
seksual non-penetratif.
d. Melaksanakan
kegiatan pemeriksaan dan pengobatan IMS pada kelompok berisiko.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Penyakit
Menular Seksual (PMS) adalah penyakit yang ditularkan melalui hubungan seks.
Cara penularan Penyakit Menular Seksual ini terutama melalui hubungan seksual
yang tidak terlindungi, baik pervaginal, anal, maupun oral. Cara penularan
lainnya secara perinatal, yaitu dari ibu ke bayinya, baik selama kehamilan,
saat kelahiran ataupun setelah lahir. Bisa melalui transfuse darah atau kontak
langsung dengan cairan darah atau produk darah. Penanganan pasien infeksi
menular seksual terdiri dari dua cara, bisa dengan penaganan berdasarkan kasus(case management) ataupun penanganan
berdasarkan sindrom (syndrome
management).
Penyakit
Menular Seksual disebabkan oleh virus, bakteri sampai arthropoda.Beberapa PMS
yang disebabkan oleh virus adalah AIDS, herpes, dan genital warts. Penanganan
terhadap PMS yang disebabkan oleh virus masih belum ditemukan standar baku.
Namun gejala yang menyertai penyakit itu bisa ditangani.Adapun gonore, klamidia,
dan sifilis adalah contoh PMS yang disebabkan oleh bakteri.Oleh karena itu
penanganannya bisa menggunakan antibiotik.
Banyak penderita PMS tidak menyadari bahwa dirinya mengidap
PMS oleh karena seringkali penyakit ini tidak menunjukkan gejala. Tanda dan
gejala yang sering terjadi:
1.
Rasa
sakit atau nyeri saat kencing atau berhubungan seksual.
2.
Rasa
nyeri pada perut bagian bawah.
3.
Pengeluaran
lendir pada vagina/alat kelamin.
4.
Keputihan
berwarna putih susu, bergumpal dan disertai rasa gatal dan kemerahan pada alat
kelamin atau sekitarnya.
5.
Keputihan
yang berbusa, kehijauan, berbau busuk, dan gatal.
6.
Timbul
bercak-bercak darah setelah berhubungan seks.
7.
Bintil-bintil
berisi cairan, lecet atau borok pada alat kelamin
Jenis Penyakit Menular Seksual :
1.
Penyakit
Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh Organisme dan Bakteri
a.
HIV
b.
Gonorea
c.
Sifilis
d.
Vaginitis
e.
Klamidia
f.
Candidiasis vaginalis
g.
Chancroid
h.
Granula inguinale
2. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh
Virus
a.
Herpes
b.
Viral Hepatitis
c.
Lymphogranuloma venereum
3. Penyakit Menular Seksual Yang Disebabkan Oleh
Parasit
c.
Trichomoniasis
d.
Pediculosis
Adapun upaya
penanggulangan Penyakit Menular Seksual yang dapatdilakukan adalah:
1. Tidak melakukan
hubungan seks.
2. Menjaga
perilaku seksual (seperti: penggunaan kondom).
3. Bila sudah berperilaku
seks yang aktif tetaplah setia pada pasangannya.
B.
Saran
Setelah
mengetahui beberapa pengertian penyakit menular seksual diatas, sebagai penulis
mengharapkan agar para pembaca lebih berhati-hati terhadap penyakit ini, dan
dapat mengetahui dengan jelas beberapa faktor penyebab, cara mengatasi dan cara
penularanya penyakit menular sseksual. Oleh karena itu,saya sebagai penulis
meminta kritik dan saranya untuk menyempurnakan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Benson,
Ralph. Obstetri dan Ginekologi. Jakarta. EGC.
Cunningham,
Gary.2005. Obstetri William. Jakarta: EGC.
Heffner,
Linda. 2006. At.a. Glance Sistem Reproduksi. Surabaya: Airlangga.
Murtiastutik,
Dwi. 2008. Insfeksi Menular Seksual. Surabaya: Airlangga Universitas Press.
Murtiastutik,
Dwi. 2009. Atlas Penyakit Kulit dan Kelamin. Surabaya: Airlangga Universitas Press.
Judul: Penyakit Menular Seksual
Ditulis Oleh OMG SHOP
Silahkan tinggalkan komentar dan sarannya demi kemajuan blog ini kedepan...., Terima kasih
tq mbak..... :D
BalasHapus